Rabu 24 Apr 2024 16:58 WIB

Ikatan Pedagang Pasar Soroti Harga Bawang Meras Terus Naik, Ini Saran ke Pemerintah

Zulhas meyakini harga bawang merah akan turun seiring dengan normalnya aktivitas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Pedagang memasukan bawang merah ke plastik belanjaan di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Pasca Lebaran, harga bawang merah di Pasar Senen menyentuh harga Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per kilogram. Harga tersebut melonjak naik dari saat sebelum Lebaran yang berkisar Rp 35.000 hingga Rp 45.000 per kilogram.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang memasukan bawang merah ke plastik belanjaan di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Pasca Lebaran, harga bawang merah di Pasar Senen menyentuh harga Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per kilogram. Harga tersebut melonjak naik dari saat sebelum Lebaran yang berkisar Rp 35.000 hingga Rp 45.000 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyoroti harga bawang merah yang terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini dipicu ada kegagalan produksi di beberapa titik wilayah produksi sehingga menyebabkan pasokan tidak sebanyak sebelumnya.

"Bawang merah terpantau sudah naik menjelang Idul Fitri dan berlanjut di pasca Idul Fitri sampai saat ini. Menurut informasi dari Ikappi di daerah ada beberapa kegagalan panen di beberapa wilayah produksi penghasil bawang yaitu di Jawa Tengah, di Kabupaten Demak, kabupaten Grobogan, dan kabupaten Pati," ujar Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri dalam keterangannya, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Menurutnya, kondisi ini mempengaruhi produksi secara nasional. Sebab, wilayah penghasil bawang merah terbesar ada di Brebes dan Demak. Sementara di Jawa Timur ada di Nganjuk, NTB ada di Bima, Sumatera Barat di Solok, Sumatera Utara dan Jawa Barat merupakan penghasil bawang merah di Indonesia.

Pemasok untuk Jabodetabek biasanya dari wilayah Jawa tengah dan Jawa timur yaitu Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk dan beberapa daerah lainnya.