Rabu 24 Apr 2024 20:11 WIB

Serangan Israel ke Lebanon Membunuh Perempuan dan Anak-anak

Sebelumnya serangan Israel di Kota Adloun, Lebanon, membunuh pejabat Hizbullah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pagar perbatasan keamanan militer Israel terlihat rusak setelah serangan roket Hizbullah, di bukit yang diduduki desa Kfar Chouba, Lebanon tenggara, Ahad, (8/10/2023).
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Pagar perbatasan keamanan militer Israel terlihat rusak setelah serangan roket Hizbullah, di bukit yang diduduki desa Kfar Chouba, Lebanon tenggara, Ahad, (8/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Media pemerintah dan pejabat rumah sakit Lebanon mengatakan serangan Israel ke sebuah rumah di selatan Lebanon menewaskan seorang perempuan dan anak perempuan berusia 10 tahun. Serangan itu Selasa (23/4/2024) juga menewaskan enam orang lainnya.

Belum diketahui target serangan ke Kota Hanin itu. Pejabat Israel tidak menjawab permintaan komentar. Sebelumnya serangan Israel ke sebuah mobil di Kota Adloun, Lebanon, membunuh pejabat Hizbullah.

Baca Juga

Tentara Israel menggambarkannya sebagai agen operasi "signifikan" di unit pertahanan udara Hizbullah. Sebagai respon Hizbullah mengatakan mereka meluncurkan serangan ke pangkalan militer Israel dekat Kota Acre yang jauh dari lokasi yang biasanya mereka serang.

Dalam pernyataannya militer Israel mengatakan mereka berhasil menghalau dua target udara mencurigakan di pesisir utara. Baku tembak antara Hizbullah dengan pasukan Israel berlangsung seiring serangan Israel ke Gaza yang sudah berlangsung selama enam bulan.

Lebih dari 300 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon termasuk 50 orang warga sipil. Militer Israel mengatakan agen operatif Hizbullah yang mereka bunuh di selatan Lebanon adalah Hussien Ali Azqul. Hizbullah mengkonfirmasi kematian Azqul.

Media pemerintah Lebanon dan saksi mata mengatakan serangan itu terjadi Adloun yang terletak antara Kota Sidon dan Tyre. Sekitar 40 kilometer sebelah utara perbatasan dengan Israel. Israel kerap membunuh anggota Hizbullah dan Hamas di Lebanon, terkadang jauh dari perbatasan. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement