Rabu 24 Apr 2024 19:09 WIB
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID,Perdana Menteri India Narendra Modi dituding menyebut muslim sebagai 'penyusup' dalam orasi kampanye di provinsi Rajasthan, India barat, Ahad (21/4). Orasi tersebut dilontarkan jelang pemilu di Rajasthan pada 26 April. Dalam orasinya, Modi menuduh oposisi menjadikan 'muslim sebagai penerima pertama atas kekayaan negara'. Ia melanjutkan bahwa partai oposisi akan membagikan harta negara 'kepada mereka yang punya lebih banyak anak, kepada para penyusup'.
Kelompok oposisi, Partai Kongres Nasional India, menuding Modi menyebarkan 'kebencian atas SARA' dan melaporkannya ke KPU setempat. Meski sama sekali tak menyebut 'Hindu' dalam manifesto pemilunya, partai Modi — Bharatiya Janata (BJP) — seringkali diduga memojokkan 200 juta kaum minoritas muslim di sana demi mendulang suara nasionalis Hindu.
Modi dan partainya membantah tudingan taktik tersebut.
India sendiri memiliki konstitusi yang sekuler dan melarang kampanye pemilu 'berbasis SARA'. Pemilu di sana berlangsung sejak 19 April hingga 1 Juni, dan akan menjadi pemilu terbesar di dunia. Walau hasil masih akan ditetapkan 4 Juni mendatang, Modi dan partainya diperkirakan bakal mengamankan masa jabatan ketiga.