REPUBLIKA.CO.ID,HEBRON — Ratusan penjajah Israel menyerbu Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron hari ini, ditengah tindakan militer ketat yang diberlakukan oleh pasukan pendudukan Israel pada penduduk Palestina setempat.
Dilansir dari WAFA, pada Rabu (24/4/2024), koresponden WAFA melaporkan bahwa ratusan penjajah, dilindungi oleh tentara pendudukan, menyerbu Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron, di mana mereka mengorganisir beberapa pawai provokatif di bawah perlindungan berat oleh pasukan pendudukan Israel.
Secara bersamaan, pasukan pendudukan meningkatkan tindakan represif mereka terhadap penduduk Palestina setempat, memaksa pemilik toko untuk menutup toko mereka, dan menutup semua pos pemeriksaan militer yang mengarah ke masjid untuk mengamankan serangan penjajah ke dalam masjid dan halamannya.
Otoritas pendudukan sebelumnya telah mengumumkan penutupan Masjid Ibrahimi selama dua hari untuk jamaah Muslim mulai hari ini, sedangkan untuk pemukim Israel tetal dibuka. Pengumuman tersebut dibuat dengan dalih perayaan Paskah bagi kelompok Yahudi.
Dipuja oleh umat Islam dan Yahudi, kompleks Masjid Ibrahimi di Hebron diyakini sebagai tempat pemakaman nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub.
Setelah pembantaian 29 jamaah Palestina di dalam masjid pada tahun 1994 oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.
Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017, untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia.
Hebron merupakan rumah bagi sekitar 160 ribu Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi. Pemukim Yahudi banyak yang tinggal di serangkaian daerah kantong khusus Yahudi, yang dijaga ketat oleh pasukan Israel.