REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN — Wisatawan yang mengunjungi Museum Batik Pekalongan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bukan hanya dapat melihat beragam koleksi batik. Pengunjung juga bisa belajar membatik dengan metode dan jenis kain yang dulu digunakan oleh pembatik leluhur.
Kepala Museum Batik Pekalongan Nurhayati Sinaga mengatakan, edukasi atau praktik membatik itu diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
“Kami berharap Museum Batik Pekalongan bisa menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang berkunjung daerah ini. Oleh karena itu, wisatawan tidak hanya sekadar melihat koleksi batik, namun mereka juga akan diajar cara membatik,” ujar dia.
Di Museum Batik Pekalongan terdapat tiga ruang pamer yang menyuguhkan berbagai koleksi batik. Selain itu, tersedia ruang pertemuan atau workshop, yang dapat digunakan untuk wisatawan belajar membatik. Ruang pertemuan itu sudah ditambah menjadi dua.
“Kami tambahkan satu ruang workshop lagi dengan menggeser gudang supaya ada tambahan ruangan yang lebih luas agar bisa memberikan kenyamanan kepada pengunjung maupun peserta pelatihan saat ada praktik membatik,” ujar Nurhayati.
Untuk masuk ke Museum Batik Pekalongan ini pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 7.000 per orang. Bagi kalangan pelajar harga tiket masuknya Rp 3.000 per orang. Adapun wisatawan mancanegara dikenakan tiket masuk dengan harga Rp 20 ribu per orang.
“Tiket tersebut sudah termasuk praktik membatik dengan menggunakan malam dengan media canting maupun cap. Kemudian hasil membatik kain bisa mereka bawa pulang sebagai suvenir,” ujar Nurhayati.