Kamis 25 Apr 2024 15:47 WIB

50 Pemuda di Gunungkidul Ikuti Pelatihan Barista, Bupati Berharap Jadi Wirausaha

Peserta pelatihan barista mendapat bantuan alat kopi senilai Rp 1 juta.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pelatihan barista.
Foto: REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Pelatihan barista.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar pelatihan barista yang diikuti 50 peserta. Selain meningkatkan keterampilan, diharapkan melalui pelatihan itu dapat memunculkan wirausaha.

Kepala Dispora Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto, mengatakan, pelatihan barista diikuti 20 orang anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), 20 orang dari karang taruna, dan 10 orang dari pondok pesantren. Dalam kegiatan itu, kata dia, peserta dilatih mengolah dan menyajikan kopi. Untuk itu dihadirkan salah satu pemilik kafe di Gunungkidul.

Baca Juga

Selain itu, Supriyanto mengatakan, dihadirkan narasumber dari perguruan tinggi, yang memberikan materi seputar kewirausahaan. Peserta pelatihan barista juga disebut mendapatkan bantuan alat kopi dengan nilai masing-masing Rp 1 juta. “Harapan kami, anak muda memiliki inspirasi bagaimana mengolah kopi dan mengembangkan usaha kopi yang saat ini masih menjanjikan,” kata Supriyanto, Kamis (25/4/2024).

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengharapkan para peserta pelatihan barista mampu menangkap peluang bisnis dari komoditas kopi. “Saya ingin ada startup yang justru muncul dari Gunungkidul. Ini tidak menutup kemungkinan datang dari peserta pelatihan kopi ini,” ujar dia.

Menurut Bupati, untuk menjadi pengusaha yang andal butuh konsistensi diri. Jika ditekuni, dikembangkan, dilakukan dengan telaten, usaha kopi disebut dapat meningkatkan perekonomian. “Kopi ini sangat menjanjikan, apalagi di era digitalisasi kita bisa bebas mem-branding melalui media sosial,” katanya.

Ihwal kopi, Bupati mengatakan, pemerintah kabupaten (pemkab) sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam upaya pengembangan tanaman kopi. Seperti di wilayah Kapanewon Nglipar dan Ngawen. “Sudah kami mulai penanaman kopi, tapi masih spot-spot. Salah satunya di Nglipar dan Ngawen ini akan terus kami kembangkan,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement