Kamis 25 Apr 2024 19:25 WIB

Faktor Ras dan Keturunan Jadi Risiko Utama Anak Kena Alergi

Jika orang tua punya alergi, maka potensi anak alergi 60-90 persen.

Red: Qommarria Rostanti
Anak alergi (ilustrasi).
Foto: buzzle.com
Anak alergi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak RS UI dr Andina Nirmala Pahlawati SpA mengatakan faktor risiko pejamu atau dari tubuh anak sendiri seperti ras, keturunan, jenis kelamin dan usia menjadi faktor utama risiko terjadinya alergi dilihat dari kadar immunoglobulin E (pencetus alergi) dalam tubuh.

“Pasien ras kaukasian level imunoglobulin E lebih rendah dari ras kulit hitam, dari sini menjelaskan kemungkinan adanya faktor ras terjadi kemungkinan alergi lebih besar lagi,” kata Andina dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Baca Juga

Faktor pejamu juga ditemukan dari adanya keturunan orang tua yang memiliki riwayat alergi. Jika kedua orang tua memiliki alergi, anak memiliki potensi 60-90 persen akan menderita alergi yang sama. Sementara jika salah satu orang tua saja yang memiliki alergi, kemungkinan anak juga memiliki alergi berkurang sekitar 30-50 persen. Namun juga ada 12 persen anak yang tetap memiliki bakat alergi meskipun orang tua tidak memiliki riwayat alergi.

Pada faktor risiko jenis kelamin, Andina menyebut anak laki-laki cenderung memiliki antibodi immunoglobulin E yang lebih banyak dibanding perempuan. Namun kondisi ini bisa berbanding terbalik saat anak memasuki usia dewasa muda.