Kamis 25 Apr 2024 23:28 WIB

Kementan: Perlu Strategi Jitu Tingkatkan Produksi Sawit Hadapi El Nino

Ia menyebutkan fenomena alam itu berulang secara periodik.

Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (GAPKI) bersama Kementan RI dan mitra usai melaksanakan tanam perdana peremajaan sawit rakyat (PSR) tumpang sari dengan tanaman Padi Gogo.
Foto: ANTARA/Tumpal Andani Aritonang
Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (GAPKI) bersama Kementan RI dan mitra usai melaksanakan tanam perdana peremajaan sawit rakyat (PSR) tumpang sari dengan tanaman Padi Gogo.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Kementerian Pertanian (Kementan) menilai perlu strategi jitu untuk meningkatkan produksi komoditas kepala sawit dalam menghadapi fenomena perubahan iklim atau El Nino pada 2024.

“Pada 2024 Indonesia dihadapkan pada perubahan iklim berkepanjangan, dan itu sudah terjadi pada tahun lalu. Tentu ini berpengaruh pada turunnya produksi sawit,” kata Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Direktorat Perkebunan Kementan Ardi Praptono saat menghadiri program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Ia menyebutkan fenomena alam itu berulang secara periodik dan memiliki dampak yang beragam terhadap produktivitas industri kelapa sawit.

“Maka perlu upaya khusus dan strategi jitu agar kita konsisten mempertahankan produksi kelapa sawit dalam rangka menjaga ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, perusahaan maupun petani kelapa sawit perlu mendukung salah satu program ketahanan pangan, yakni tumpang sari tanaman pangan (KESATRIA) dengan cara menanam jenis tanaman musiman di sela-sela lahan sawit saat proses peremajaan. Menurut Ardi, program KESATRIA merupakan salah satu strategi jitu untuk mempertahankan produk kelapa sawit yang sekaligus mendukung ketahanan pangan saat menghadapi musim El Nino pada 2024.

Oleh karena itu, dia meminta para perusahaan dan petani kelapa sawit dapat menjalin hubungan kemitraan dalam menemukan berbagai gagasan lain untuk mempertahankan maupun meningkatkan produksi komoditas kelapa sawit khususnya saat menghadapi perubahan iklim.

“Kita ketahui bahwa perekonomian Indonesia akan sangat bergantung pada sektor pertanian yang ditopang oleh perkebunan seperti kelapa sawit,” ujarnya lagi.

Pada kesempatan itu, Kementan RI bersama Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (GAPKI) dan mitra terkait melaksanakan tanam perdana peremajaan sawit rakyat (PSR) tumpang sari dengan tanaman Padi Gogo jalur kemitraan di Kebun Koperasi Unit Desa (KUD) Gajah Mada binaan PT Tapian Nadenggan di Desa Telagasari, Kabupaten Kotabaru, Kalsel.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement