Kamis 25 Apr 2024 20:02 WIB

Israel Menghancurkan Gudang Persenjataan Hizbullah

Hizbullah akan diperkirakan mengerahkan lebih dari 100 ribu pasukan.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Israel menyerang Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa (17/10/2023) pagi, menurut militer Israel.
Foto: AP
Israel menyerang Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa (17/10/2023) pagi, menurut militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Militer Israel menyebutkan bahwa pihaknya menyerang sekitar 40 lokasi yang terhubung dengan Hizbullah di Lebanon selatan, sebuah gerakan yang terjadi akibat dari bentrokan yang terjadi hampir setiap hari antara kedua belah pihak sejak dimulainya perang di Gaza, Palestina.

Pasukan pertahanan Israel mengklaim bahwa roket yang telah mereka luncurkan telah menghancurkan fasilitas penyimpanan persenjataan yang digunakan oleh Hizbullah di daerah Ayta Ash Shab yang merupakan sebuah desa yang berdekatan dengan perbatasan Israel-Lebanon. Serangan tersebut terjadi setelah kelompok militan yang didukung Iran tersebut melakukan serangan terhadap Israel.

Baca Juga

Negara sekutu Amerika Serikat dan Eropa telah memprediksi dan mengkhawatirkan atas ketegangan yang terjadi dan Hizbullah menjadi memanas dan menjadikan konflik baru di kawasan Timur Tengah yang semakin meluas akibat serangan tambahan yang dilakukan negara-negara sekitarnya.

Hizbullah merupakan kelompok bersenjata seperti Hamas yang memiliki misi untuk melawan negara Yahudi dan sebagai kelompok Islam paling kuat, termasuk Houthi di Yaman.

Yoav Gallan, Menteri Pertahanan Israel mengatakan bahwa tentaranya telah membunuh setengah pemimpin Hizbullah di Lebanon Selatan dan bertujuan untuk memulihkan perbatasan yang membuat puluhan ribu warga harus dievakuasi.

“Kami sedang memikirkan beberapa alternatif untuk mewujudkan hal ini, dan periode mendatang akan menjadi penentu,” kata Yoav, dilansir dari GulfNews, Kamis (25/04/2024).

Hizbullah akan diperkirakan mengerahkan lebih dari 100 ribu pasukan, banyak di antaranya berlokasi dekat perbatasan dengan Israel. Kelompok tersebut memiliki persenjataan rudal dan senjata lain yang jauh lebih besar dan canggih dibandingkan Hamas yang coba dihancurkan Israel sebagai pembalasan atas serangan mematikan pada 7 Oktober di bagian selatan negara tersebut.

Milisi Lebanon telah menembakkan drone bermuatan bahan peledak ke dua pangkalan militer di pantai utara Israel setelah serangan Israel menewaskan dua agen utamanya, serangan terjauh yang pernah mereka lakukan di dalam wilayah Israel sejak dimulainya perang Gaza. Israel mencegat apa yang tiga rudal yang mencurigakan di laut. Alarm bahaya terdengar di beberapa kota pesisir termasuk Acre. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement