REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Tesla, Elon Musk, mengumumkan rencana perusahaan untuk mungkin mulai menjual robot humanoid bernama Optimus pada tahun depan. Musk menyampaikan bahwa Tesla berencana untuk mengimplementasikan robot tersebut di pabrik mereka sendiri pada akhir tahun ini.
Beberapa bulan yang lalu, Tesla memperkenalkan "Optimus Gen 2" versi terbaru dari robot humanoid mereka yang bertujuan untuk mengambil alih tugas-tugas berulang, yang biasanya dilakukan oleh manusia. Dilansir Electrek pada Kamis (25/4/2024), prototipe baru ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari versi sebelumnya, sehingga memberikan kepercayaan lebih pada proyek ini setelah sempat dianggap sebagian orang sebagai proyek yang tidak serius.
Musk menyatakan keyakinannya bahwa Tesla dapat mewujudkan hal ini dengan memanfaatkan keahlian mereka dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dari program kendaraan otonom dan pengalaman mereka dalam teknologi baterai dan motor listrik. Dia berpendapat bahwa kendaraan Tesla sendiri telah menjadi "robot beroda" dan langkah selanjutnya adalah menjadikannya dalam bentuk humanoid untuk menggantikan manusia dalam tugas-tugas tertentu, terutama yang berulang dan berbahaya.
Musk menyatakan bahwa potensi Optimus sangat besar, dengan klaim bahwa permintaannya bisa mencapai 10 hingga 20 miliar unit. Dia bahkan optimis bahwa Optimus akan menyumbang sebagian besar nilai jangka panjang Tesla.
Dalam pembaruan terbaru yang diberikan bersama dengan hasil keuangan Tesla Q1 2024, Musk mengatakan bahwa Optimus telah berhasil menjalankan tugas di dalam lab mereka. Dia meyakini bahwa Optimus akan digunakan dalam tugas nyata di pabrik Tesla pada akhir tahun ini, bahkan berharap Tesla dapat mulai menjual Optimus kepada pelanggan eksternal pada akhir 2025.
Musk juga mengonfirmasi perkiraannya bahwa harga Optimus kemungkinan akan kurang dari setengah harga sebuah mobil, yang mendekati angka 25 ribu dolar AS (sekitar Rp 404,1 juta). Dia membayangkan masa depan di mana setiap rumah memiliki robot Tesla Optimus yang mengambil alih banyak pekerjaan manufaktur dan jasa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika