REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Program padat karya infrastruktur dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) 2024 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan digelar di 300 lokasi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul menargetkan program padat karya itu dapat menyerap ribuan tenaga kerja.
“Kalau total serapan tenaga kerja di 300 lokasi padat karya lebih dari 8.000 orang,” kata Kepala Disnakertrans Kabupaten Bantul Istirul Widilastuti, Jumat (26/4/2024).
Berdasarkan alokasi anggaran, program padat karya itu dibagi dua. Salah satunya program padat karya dengan anggaran Rp 100 juta yang dicanangkan di 276 lokasi. Di mana di setiap lokasi ditargetkan dapat menyerap 26 tenaga kerja dari warga sekitar, sehingga total sekitar 7.176 orang.
Satu lainnya program padat karya dengan alokasi anggaran Rp 200 juta, yang direncanakan di 24 lokasi. Di mana masing-masing lokasi diharapkan dapat menyerap 52 tenaga kerja, sehingga total sekitar 1.248 orang.
“Kami sudah menekankan bahwa mereka warga yang dimasukkan dalam pekerjaan padat karya harus yang dengan kriteria pengangguran, setengah pengangguran, maupun warga miskin,” ujar Istirul.
Menurut Istirul, sejauh ini program padat karya infrastruktur yang berjalan setiap tahun dapat menyerap tenaga kerja dari keluarga kurang mampu yang belum memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran.
“Dalam perjalanan memang 50 persen lebih sudah menyerap data kemiskinan. Tetapi, kalau kita mengacu pada data kemiskinan secara umum, ada warga yang tidak bisa ikut dalam pekerjaan padat karya, misalnya sudah lanjut usia, juga ada yang masih di bawah umur,” ujar Istirul.
Istirul mengatakan, ada sejumlah pekerjaan pada program padat karya infrastruktur dari BKK 2024, antara lain pembangunan cor blok jalan, talud atau bangket, dan saluran drainase. Menurut dia, pihaknya tengah melakukan sosialisasi kepada kelompok pekerja sasaran. Setelah itu, rencananya dilakukan pendistribusian bahan bangunan. Adapun pekerjaan fisiknya dijadwalkan mulai 10 Juni 2024.