REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berjanji untuk membenahi desain Jakarta setelah Pemerintahan Republik Indonesia pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Heru menyebut salah satu desain perkotaan yang dibenahi oleh Pemprov DKI Jakarta yakni pengembangan proyek-proyek TOD di tengah kota melalui MRT Jakarta. Dalam kesempatan itu, Heru menyaksikan penandatanganan tujuh dokumen kerja sama proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta di Tokyo, Jepang.
Penandatanganan proyek ini bernilai total sekitar Rp11 triliun dengan beberapa pihak, baik dari Indonesia maupun Jepang, terkait potensi investasi dan kemitraan serta kerja sama pengembangan kawasan berorientasi transit, termasuk pengembangan lahan dan interkoneksi bangunan.
Selain itu, mencakup potensi kerja sama kajian strategis pertumbuhan bisnis dalam kawasan berorientasi transit di Jakarta. Adapun ketujuh dokumen kerja tersebut, antara lain dua Head of Agreement (HoA), empat Memorandum of Understanding (MoU), dan satu Minutes of Discussion dengan berbagai pihak untuk pengembangan transportasi MRT Jakarta.
Dua HoA yang ditandatangani terdiri dari realisasi Dukuh Atas Pedestrian Deck bersama Hankyu Hanshin Properties dan Mitsubishi Jisho Design, serta Blok M Mixed-Use bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Selain HoA tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga menandatangani empat nota kesepahaman, yakni bersama PT Wisma Nusantara Internasional tentang pengembangan kawasan Bundaran HI, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. tentang Pengembangan Kawasan serta Pembangunan Depo Fase 2 MRT Jakarta, Perumda PAL Jaya terkait pengembangan Waduk Setiabudi Barat, serta JR East tentang pengembangan bisnis retail di stasiun jalur Utara-Selatan MRT Jakarta.
Sedangkan, penandatanganan minutes of discussion dilakukan bersama Urban Renaissance terkait pembangunan Dukuh Atas Pedestrian Deck.
Menurut Heru, dukungan yang diberikan terhadap TOD Investment Forum untuk kedua kalinya ini berperan penting dalam pembangunan dari segi infrastruktur, transportasi, dan urban development yang dilakukan untuk mempersiapkan Jakarta sebagai kota global dan pusat ekonomi usai pemindahan Ibu Kota ke Nusantara.
"Jakarta akan berfokus untuk menarik perhatian Internasional di bidang turisme dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)," ujar Heru.
Adapun TOD Investment Forum ini merupakan upaya yang dilakukan PT MRT Jakarta untuk mendorong kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan kawasan-kawasan di Jakarta untuk menjadi area yang memberikan kenyamanan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
Lalu kerja sama ini juga memberikan pilihan yang lebih efisien dan efektif bagi warga dalam bermobilitas dari satu titik ke titik tujuannya.
TOD Investment Forum di Tokyo yang digelar pada 24-26 April 2024 di Gedung Kedutaan Besar RI untuk Jepang tersebut diselenggarakan atas kerja sama PT MRT Jakarta (Perseroda), Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, serta PT Pembangunan Jaya Ancol.
Tercatat, sekitar 50 perusahaan Jepang dan sembilan perusahaan Indonesia hadir sebagai tamu undangan. Dari perwakilan lembaga Pemerintah Jepang, konsultan, hingga perusahaan properti dan real estate hadir dalam penyelenggaraan TOD Investment Forum kedua di Jepang tersebut.