Sabtu 27 Apr 2024 14:09 WIB

Zita Anjani Pamer Starbucks di Makkah, Ini Respons Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta

PAN belum memberikan respons terkaitr kontroversi Zita Anjani.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Politikus PAN, Zita Anjani, mengunggah foto gelas Starbucks saat berada di Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi, ke akun Instagram-nya. Minuman itu didapatnya dari pemberian orang lain. Starbucks termasuk produk yang diboikot.
Foto: Instagram/Zita Anjani
Politikus PAN, Zita Anjani, mengunggah foto gelas Starbucks saat berada di Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi, ke akun Instagram-nya. Minuman itu didapatnya dari pemberian orang lain. Starbucks termasuk produk yang diboikot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta merespons ihwal Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani pamer kopi Starbucks di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. BK menyatakan, politikus PAN itu belum bisa diproses atas dugaan pelanggaran kode etik.

Ketua BK DPRD DKI Jakarta, Achmad Nawawi menjelaskan, pihaknya baru bisa memproses perkara tersebut setelah masyarakat atau anggota dewan melaporkan Zita. "Laporan ditujukan kepada Ketua DPRD," ujarnya ketika dihubungi Republika, Sabtu (27/4/2024).

Baca Juga

Setelah menerima laporan, lanjut dia, anggota BK harus menggelar rapat terlebih dahulu untuk menyepakati bahwa Zita diduga melanggar kode etik. Apabila BK sepakat, barulah Zita diadili.

"Badan Kehormatan itu akan memproses jila ada laopran dan rapat anggota BK menyetujui bahwa ybs itu melanggar etis," kata politikus Partai Demokrat itu.

Zita diketahui merupakan Ketua DPP Partai Amant Nasional (PAN). Dia juga merupakan anak dari Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Republika.co.id telah menghubungi tiga pimpinan PAN untuk menanyakan tindakan yang akan diambil terhadap Zita. Namun, semuanya belum merespons hingga berita ini ditulis.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai, aksi Zita itu melukai perasaan umat Islam. Sebab, Starbucks adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Israel, negara penjajah Palestina.

"(Tindakan Zita) melukai perasaan umat Islam yang selama ini berjuang memberikan empati, simpati dan sekalius sebagai bangsa yang pertama di dunia yang memberikan dukungan kepada bangsa Palestina," kata Wasekjen MUI Ikhsan Abdullah ketika dihubungi wartawan dari Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Beberapa hari lalu, Zita lewat akun Instagram-nya, @zitaanjani mengunggah foto dirinya sedang memegang kopi Starbucks dengan latar Masjidil Haram, Makkah. "Lagi makan malam ehh ada yang kasih kopi, menurut kalian gimana guys?" tulisnya di keterangan unggahan serta mencantumkan tagar #starbucks dan #mecca.

Postingan itu dihujani kritik dan kecaman warganet karena Starbucks terafiliasi dengan penjajahan Israel di Palestina. Setelah panen kritikan, Zita membela diri dengan cara membuat unggahan baru. 

Zita balik mengkritik warganet yang menurutnya sibuk huru-hara hanya karena satu brand. Zita mengatakan bahwa dalam Islam sudah jelas mana yang haram dan halal dikonsumsi.

Daripada meributkan satu brand, menurut Zita, masih banyak barang-barang yang sebenarnya harus menjadi sasaran boikot karena berasal dari brand-brand yang masih mendukung Israel. Itu termasuk ponsel, sabun, pakaian, bahkan media sosial.

"Jadi jangan nanggung kalo mau support Palestina. Sekalian aja tuh ganti semua brand yang biasa kalian pake, jadi pake produk lokal semua, gimana? Buat perubahan lewat jalur ekonomi bukan sekadar komentar penuh emosi. Nge-boikot satu brand karena ikut-ikutan gak bikin kalian semua jadi paling keren, coba dong terapin juga ke kehidupan kalian sehari-hari," tulis Zita.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement