Sabtu 27 Apr 2024 15:01 WIB

Gedung Linggarjati, Saksi Sengitnya Bangsa Indonesia Mempertahankan Kedaulatan

Selama perundingan, Soekarno memberikan mandat kepada Sutan Syahrir untuk memimpin.

Red: Ani Nursalikah
Pelajar melintasi halaman Gedung Perundingan Linggarjati yang berhias 10.001 Bendera Merah Putih di Kuningan, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022). Pemasangan 10.001 Bendera Merah Putih tersebut dalam rangka menyambut perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Pelajar melintasi halaman Gedung Perundingan Linggarjati yang berhias 10.001 Bendera Merah Putih di Kuningan, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022). Pemasangan 10.001 Bendera Merah Putih tersebut dalam rangka menyambut perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Gedung Linggarjati yang terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menjadi saksi bisu dari salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia pascakemerdekaan.

Bangunan dengan ornamen khas bergaya kolonial itu, merupakan tempat berkumpulnya para diplomat ulung Indonesia yang berjuang untuk menegakkan kedaulatan negara melalui jalur diplomasi. Setelah teks proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945, perjalanan Indonesia menuju kedaulatan penuh tidaklah mudah.

Baca Juga

Negeri yang baru meraih kebebasannya harus menghadapi tantangan besar untuk mendapat pengakuan di mata komunitas internasional. Saat itu, Belanda enggan mengakui wilayah bekas koloninya telah menjadi bangsa mandiri.

Meskipun dihadapkan pada rintangan yang sulit, semangat perjuangan dan tekad untuk mempertahankan kemerdekaan tidak pernah padam. Berbagai strategi diterapkan dalam menyelesaikan sengketa dengan Belanda, hingga akhirnya Indonesia mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara berdaulat.

Kini, jejak perjuangan itu bersemayam dan terpatri di dalam Gedung Linggarjati. Masyarakat yang singgah di gedung itu bisa menjelajahi serta menghayati kembali kisah-kisah dari para pejuang diplomasi.

Gubuk sederhana...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement