Ahad 28 Apr 2024 00:05 WIB

Doa Nabi Sulaiman Agar Selalu Jadi Hamba yang Bersyukur

Allah menganugerahi Nabi Sulaiman kecerdasan, kekuasaan, dan kekayaan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Berdoa kepada Allah SWT (ilustrasi)
Foto: Niranjan Shrestha/AP
Berdoa kepada Allah SWT (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Sulaiman as adalah putra Nabi Daud as. Nabi Sulaiman telah diberikan anugerah mukjizat sebagai seorang Nabi dan Rasul karena telah menundukkan seluruh kerajaan di muka bumi di bawah bendera Islam.  

Allah juga menganugerahi Nabi Sulaiman kecerdasan, kekuasaan, dan kekayaan. Beliau juga amat dicintai oleh rakyatnya karena mampu menciptakan ketentraman dibawah panji Islam.

Baca Juga

Kekayaan, kekuasaan, dan ilmu pengetahuan hingga mampu dan mengerti bahasa binatang, tidak lantas membuat Nabi Sulaiman sombong dan angkuh. Karena semua yang dimilikinya semata-mata merupakan pemberian Allah dan kekuasaan mutlak hanya milik Allah SWT.

Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa para Nabi oleh Syamsuddin Noor, di antara mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Sulaiman AS adalah kemampuan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara binatang (berbicara dengan binatang). Sebaliknya, binatang-binatang tersebut dapat pula mengerti apa yang diperintahkan dan diucapkan oleh beliau.

Suatu hari, Nabi Sulaiman AS bepergian dalam rombongan kafilah besar yang terdiri atas golongan manusia, jin, dan binatang-binatang lain menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan. Beliau dan rombongannya melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut.

Di sana, beliau mendengar raja semut berkata kepada rakyatnya, "Wahai semut-semut, masuklah kalian semua ke dalam sarang agar selamat dan tidak binasa karena terinjak-injak Nabi Sulaiman AS dan bala tentaranya tanpa sadar ataupun sengaja.”

Mendengar suara semut yang ketakutan...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement