REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI — Pasar Induk Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan direvitalisasi pada 2024 ini. Sehubungan dengan itu, para pedagang di pasar tersebut akan direlokasi sementara.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, revitalisasi Pasar Banyuwangi akan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Revitalisasi itu memadukan pusat perbelanjaan dan kawasan heritage, yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan atau bekas kantor dagang Inggris.
“Revitalisasi Pasar Banyuwangi ini sepenuhnya dibiayai Kementerian PUPR dengan anggaran kurang lebih Rp 200 miliar,” kata Mujiono.
Mujiono mengatakan, pekerjaan revitalisasi Pasar Banyuwangi rencananya dimulai akhir Mei 2024. Untuk itu, para pedagang akan direlokasi sementara ke Gedung Wanita Paramitha Kencana dan area sekitarnya.
“Proses relokasi akan kami mulai 1 sampai 7 Mei mendatang. Pemkab juga menyiapkan armada untuk mobilisasi barang dagangan, termasuk tenaga driver dan BBM-nya. Kendaraan ini akan standby di area pasar selama proses relokasi,” kata Mujiono.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengatakan, ada sekitar 352 pedagang yang akan direlokasi. Para pedagang, kata dia, akan ditempatkan sesuai dengan zonasi, seperti area pangan basah, pangan kering siap saji, dan nonpangan.
Menurut Nanin, kesiapan area relokasi sudah sekitar 90 persen. “Sudah siap, tinggal sedikit pembenahan. Mushala, toilet, area parkir, hingga instalasi listrik dan air sudah ada. Pedagang tinggal masuk,” kata Nanin.
Nanin mengatakan, pedagang akan menempati tempat relokasi selama proses revitalisasi Pasar Banyuwangi. “Diperkirakan pekerjaannya memakan waktu selama satu tahun,” ujar dia.
Ihwal revitalisasi, Nanin menjelaskan, berdasarkan informasi dari Kementerian PUPR, saat ini sudah masuk tahap tender. Diperkirakan pada 20 Mei sudah tanda tangan kontrak.
Pasar Banyuwangi akan didesain memiliki gedung utama yang terdiri atas dua lantai, dengan arsitektur khas Osing, Banyuwangi. Pasar akan dibagi menjadi area pasar basah, pasar kering, dan area kuliner, juga dilengkapi dengan gedung parkir.
“Pemugaran pasar akan dilakukan dengan teliti, mengingat Pasar Banyuwangi ini ada bangunan yang merupakan cagar budaya,” kata Nanin.