REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Polisi anti huru-hara membersihkan tenda-tenda protes di Northeastern University, Boston, Amerika Serikat (AS). Lusinan mahasiswa meneriaki dan menyoraki polisi dari kejauhan tapi tidak ada konfrontasi di lokasi kejadian.
Dikutip dari Aljazirah, Sabtu (27/4/2024) dalam pernyataannya Northeastern University mengatakan aksi yang dimulai dua hari yang lalu menjadi 'disusupi penyelenggara aksi profesional.' Pada Jumat (26/4/2024) University of Pennsylvania melakukan aksi serupa.
Pelaksana tugas Rektor University of Pennsylvania J Larry Jameson menyerukan unjuk rasa tenda di kampus di barat Pennsylvania dibubarkan. Ia mengatakan aksi tersebut melanggar kebijakan fasilitas universitas.
Dengan terus bertambahnya jumlah korban jiwa dalam perang Israel di Gaza, mahasiswa-mahasiswa AS menggelar AS agar kampus mereka memutus hubungan finansial dan divestasi dengan Israel dan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perang. Protes pro-Palestina terus meningkat di puluhan universitas di Amerika Serikat memasuki pekan kedua.
Para mahasiswa menuntut lembaga-lembaga tempat mereka membayar uang kuliah untuk melepaskan diri dari Israel. Salah satu yang terbaru bergabung dalam gerakan ini adalah City University of New York (CUNY). Ratusan mahasiswa mendirikan tenda-tenda aksi di kampus dengan spanduk-spanduk yang bertuliskan slogan-slogan seperti "Tidak Ada Lagi Investasi dalam Apartheid".
Seorang mahasiswa yang mengorganisir protes di CUNY Gabby Aossey mengatakan, mobilisasi kaum muda di Amerika Serikat "indah untuk dilihat". "Kaum muda benar-benar mulai muncul dan menuntut agar sekolah-sekolah bertanggung jawab atas hubungan mereka dengan penjajahan Israel," kata Aossey.