Ahad 28 Apr 2024 14:31 WIB

Bermotif Politis, Armada Bantuan dari Turki Gagal Berlayar ke Gaza  

Armada tersebut membawa lebih dari 5.000 ton bantuan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Perjalanan flotilla untuk memberikan bantuan makanan kepada warga Gaza tertunda.
Foto: VOA
Perjalanan flotilla untuk memberikan bantuan makanan kepada warga Gaza tertunda.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok aktivis Freedom Flotilla Coalition mengatakan armada bantuan kemanusiaan yang ditujukan ke Gaza dihentikan setelah Guinea-Bissau memutuskan untuk mencabut benderanya dari dua kapal. "Dalam sebuah langkah politik terang-terangan Guinea-Bissau International Ships Registry (GBISR), menginformasikan kepada Freedom Flotilla Coalition mereka mencabut bendera Guinea-Bissau dari dua kapal Freedom Flotilla, salah satunya adalah kapal kargo kami," kata para aktivis, Sabtu (27/4/2024).

Para aktivis mengatakan, armada yang terdiri dari tiga kapal itu dijadwalkan berlayar pada Jumat (26/42024) dari pelabuhan di Turki dengan membawa lebih dari 5.000 ton bantuan. Mereka menggambarkan pemeriksaan dan permintaan pihak berwenang Guinea-Bissau sebagai hal yang tidak biasa dan politis.

Baca Juga

GBISR belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH) organisasi utama Koalisi Freedom Flotilla sipil, yang terdiri dari para aktivis hak asasi manusia, termasuk pengacara, dokter, dan perawat yang berkumpul untuk memberikan bantuan langsung ke Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel menewaskan sedikitnya 34 ribu orang lebih warga Palestina. Pada Jumat lalu pakar PBB menuntut armada bantuan dapat melakukan perjalanan dengan aman ke Gaza.

Para pakar juga meminta Israel untuk mematuhi hukum internasional dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengizinkan akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan ke kantong pemukiman itu. "Tanpa bendera, kami tidak bisa berlayar. Namun, ini bukanlah akhir dari segalanya. Israel tidak bisa dan tidak akan menghancurkan tekad kami untuk mematahkan pengepungan ilegalnya dan menjangkau rakyat Gaza," kata para aktivis.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement