Ahad 28 Apr 2024 17:00 WIB

Yahya Cholil: NU Siap Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketum Yahya Cholil menegaskan NU siap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto memberikan sambutan. Ketum Yahya Cholil menegaskan NU siap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto memberikan sambutan. Ketum Yahya Cholil menegaskan NU siap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil mengatakan bahwa seluruh masyarakat NU dari pusat sampai cabang-cabang NU, siap mendukung dan mengawal pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subiabto dan Gibran Rakabuming Raka. Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Halal bilhalal di gedung PBNU di Jakarta.

“Kita sampaikan juga bahwa sejak awal, nanti kedepan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama-sama dengan pemerintahan presiden yang akan datang, Pak Prabowo dan Pak Gibran,” ujar Kiai Yahya, di gedung PBNU, Jakarta, Ahad (28/4/2024).

Baca Juga

“Apakah ini soal politik? Iya, tapi motivasinya kemaslahatan rakyat. Karena tanggungjawab imam adalah mengupayakan apa yang mungkin, apa yang bisa, sebenar-benarnya kemaslahatan rakyat,” sambungnya.

“Insya Allah seluruh jajaran BU mulai dari NU pusat sampai ranting, semuanya siap bekerja,” tambah Kiai Yahya.

Menanggapi pernyataan itu, Prabowo Subianto juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat NU yang turut menghantarkannya menjadi orang nomor 1 dan yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan.

“Dalam suasana halal bi halal atas nama pribadi dan Gibran, kami mohon maaf atas kesalahan kami, salah dalam bertutur, dalam berkata dan tindak, kami mohon maaf dan kami sangat berterima kasih atas pernyataan komitmen Nahdlatul Ulama yang akan mengawal dan mendukung pemerintahan yang akan datang,” ujar Prabowo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement