Senin 29 Apr 2024 06:20 WIB

BI: Perbankan Masih Punya Cukup Amunisi Pembiayaan

AL/DPK perbankan masih sangat tinggi sebesar 27 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Nugroho Bank Indonesia Joko Prastowo (kanan) dalam diskusi pelatihan wartawan BI di Samosir, Sumatra Utara, Ahad (28/4/2024).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Nugroho Bank Indonesia Joko Prastowo (kanan) dalam diskusi pelatihan wartawan BI di Samosir, Sumatra Utara, Ahad (28/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Bank Indonesia (BI) memastikan secara industri, peebankan masih memiliki cukup amunisi untuk menyalurkan pembiayaan. Terlebih hal tersebut didorong melalui penguatan kebijakan likuditas makroprudensial (KLM)

"Ini ditambahin lagi insentif KLM sehingga ini menyebabkan bank punya cukup amunisid dan kita dorong ke sektor yang daya ungkitnya bagus dan kinerjanya bagus," kata Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Joko Prastowo dalam diskusi pelatihan wartawan BI di Samosir, Sumatra Utara, Ahad (28/4/2024). 

Baca Juga

Misalnya, lanjut Joko, bank pemerintah bisa mendorong pembiayaan di sektor hilirisasi dengan mendapatkan insentif. Selain itu juga bisa mendorong sektor properti sehingga mendorong perekonomian. 

Dia menamabahkan, saat ini AL/DPK perbankan masih sangat tinggi sebesar 27 persen. Tertinggi pernah mencaopao 30 persen saat masa pandemi Covid-19 karena tidak menyalurkan kredit dan disimpan dalam instrumen moneter.

"Artinya bank ini punya surat berarga dan SBN. Instrumen operasi moneter kita sebenarnya bisa dicairkan menjadi kredit," ucap Joko. 

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Pertumbuhan kredit perbankan terus meningkat. Pada kuartal I 2024, kredit tumbuh tinggi sebesar 12,40 persen secara tahunan didorong oleh pertumbuhan kredit pada hampir seluruh sektor ekonomi. 

"Dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI April 2024. 

Perry memastikan, ktersediaan likuiditas perbankan tecermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 peraen yang didukung oleh KLM Bank Indonesia. Untuk mencapai target pertumbuhan kredit 2024 di tengah pertumbuhan DPK Maret 2024 sebesar 7,44 persen secara tahunan, perbankan mengoptimalkan pendanaan kredit melalui strategi pengelolaan aset dengan memperhatikan aspek safety, liquidity, dan profitability

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement