Senin 29 Apr 2024 12:10 WIB

Perombakan Kabinet, Menlu Thailand Mengundurkan Diri 

Parnpree yakin akan kinerjanya selama ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
  Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara berbicara kepada reporter pada pertemuan retret Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara berbicara kepada reporter pada pertemuan retret Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand mengatakan Menteri Luar Negeri Parnpree Bahiddha-Nukara mengundurkan diri dari jabatannya. Pengumuman ini disampaikan setelah Pranpree dicopot dari jabatan wakil Perdana Menteri.

Juru bicara pemerintah Chai Wacharonke mengatakan Perdana Menteri Srettha Thavisin sudah menerima surat pengunduran diri Parnpree. "Pengunduran diri Parnpree tidak berdampak pada kerja pemerintah di bidang luar negeri karena sekretaris permanen kementerian luar negeri dan pejabat-pejabatnya masih bisa bekerja," kata Chai, Ahad (28/4/2024).

Baca Juga

Parnpree belum dapat dimintai komentar. Kabinet baru Srettha yang didukung raja Thailand dan diterbitkan surat kabar Royal Gazette menunjukkan Parnpree, hanya menjabat sebagai menteri luar negeri tapi tidak lagi menjabat sebagai wakil perdana menteri.

Dikutip dari media Thailand, The Nation, Parnpree mengatakan ia yakin pemecatannya sebagai wakil perdana menteri bukan karena kurangnya prestasi yang diraihnya. “Saya yakin pencopotan saya sebagai wakil perdana menteri tidak ada hubungannya dengan kurangnya prestasi karena saya mengabdikan diri pada urusan ekonomi luar negeri dan internasional,” kata Parnpree surat pengunduran dirinya.

“Saya telah bekerja dengan kejujuran dan integritas. Semakin banyak investor asing yang datang untuk berinvestasi di Thailand,” tambahnya. Ia mengatakan ia merespon dengan baik kebijakan pemerintah sebagai wakil perdana menteri yang bertanggung jawab dalam urusan luar negeri dengan berperan proaktif sebagai utusan ekonomi hingga Thailand mendapatkan pengakuan internasional dan mendapatkan lebih banyak sekutu dan menarik lebih banyak investor asing.

Parnpree menambahkan ia juga memprioritaskan kesejahteraan rakyat Thailand yang tinggal di luar negeri. Ia mengatakan bernegosiasi untuk membebaskan 23 pekerja Thailand yang ditawan Hamas dan berhasil repatriasi 8.000 pekerja Thailand dari Israel dan lebih dari 1.000 warga Thailand dari Laukkaing, Myanmar.

Parnpree juga mengatakan ia berhasil dalam negosiasi pembebasan visa dengan negara-negara asing. Ia juga orang dibalik pulihnya hubungan Thailand dengan negara-negara ASEAN, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Cina.

"Kesimpulannya, saya berharap reshuffle kabinet ini akan membantu memperbaiki administrasi negara untuk lebih efisien dan transparan sambil menjaga kepentingan nasional," kata Parnpree. "Saya akan berterimakasih pada perdana menteri yang telah memberi saya kesempatan untuk bekerja di pemerintah ini," tambahnya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement