REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW telah memberikan pesan kepada umatnya untuk tidak tenggelam dalam kenikmatan dunia. Ada alasan tersendiri mengapa beliau SAW menyampaikan hal tersebut.
Diriwayatkan dari Sahl bin Saad Al Sa'adi, sebagaimana berikut ini:
قال الرّسول -صلّى الله عليه وسلّم-: (لو كانتِ الدُّنيا تعدلُ عندَ اللهِ جناحَ بعوضةٍ ما سقى كافرًا منها شربةَ ماءٍ).
Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya dunia di sisi Allah nilainya sebanding dengan sayap nyamuk, maka tentu Allah tidak akan memberikannya kepada orang-orang kafir meski hanya setetes air." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut menjelaskan, dunia itu kecil dan ringan serta tidak ada apa-apanya di sisi Allah. Dunia bahkan tidak sebanding dengan berat atom, dan tidak sebanding dengan apa pun.
Di sisi Allah, dunia ini tidak ada artinya dan tidak bernilai apa pun di sisi-Nya, sekali pun sayap seekor lalat. Namun seandainya dunia ini ada nilainya di sisi Allah SWT, maka Dia tidak akan memberikannya kepada orang kafir sedikit pun.
Karena itu, Islam mengajarkan untuk berfokus pada akhirat. Sebab ketika seorang Muslim memiliki tujuan hanya pada akhirat, maka dia akan dianugerahkan kekayaan yang sejati. Sebagaimana hadits berikut:
من كانتِ الآخرةُ هَمَّهُ جعلَ اللَّهُ غناهُ في قلبِهِ وجمعَ لَه شملَهُ وأتتهُ الدُّنيا وَهيَ راغمة، ومن كانتِ الدُّنيا همَّهُ جعلَ اللَّهُ فقرَهُ بينَ عينيهِ وفرَّقَ عليهِ شملَهُ، ولم يأتِهِ منَ الدُّنيا إلَّا ما قُدِّرَ لَهُ
"Siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kekayaan berada di dalam hatinya, Allah akan mengumpulkan (memudahkan) baginya urusannya, dan dunia akan mendatanginya dalam kondisi rendah dan hina. Siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan selalu berada di depan kedua matanya, Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa yang telah ditakdirkan untuknya." (HR Tirmidzi, diriwayatkan dari jalur Anas bin Malik RA)
Lantas bagaimana jika seorang Muslim benar-benar ingin memiliki segala kenikmatan dunia? Rasulullah SAW pun telah menyampaikan sabda terkait hal itu. Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, beliau SAW bersabda:
إن كنتُم تحبُّونَ حِلْيَةَ الجنَّةِ و حريرَها فلا تلبَسوها في الدُّنيا
"Jika kalian ingin perhiasan surga dan sutranya, maka janganlah kalian memakainya di dunia." (Shahih Al Jami)
Hadits tersebut sekaligus menjadi peringatan bagi setiap Muslim untuk tidak hanyut dalam berbagai hal yang bersifat perhiasan dunia. Menikmati kenikmatan dunia hanya akan membuat seseorang jauh dari kenikmatan surga. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:
واللَّهِ ما الدُّنْيا في الآخِرَةِ إلَّا مِثْلُ ما يَجْعَلُ أحَدُكُمْ إصْبَعَهُ هذِه، وأَشارَ يَحْيَى بالسَّبَّابَةِ، في اليَمِّ، فَلْيَنْظُرْ بمَ تَرْجِعُ؟
"Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?" (HR Muslim, diriwayatkan dari Al Mustarad bin Syadad)