REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Markas besar (Mabes) TNI AD menegaskan bahwa pelaku perundungan seorang anak di bawah umur di Kota Bandung dipastikan bukan keponakan dari Mayjen TNI Rifky Nawawi. Pelaku yang merundung korban dan disiarkan secara live di media sosial Tiktok mengaku-ngaku kerabat jenderal tersebut.
"Narasi dalam video yang diunggah pelaku bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar. Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Senin (29/4/2024).
Kristomei mengatakan, pelaku masih dalam pengejaran kepolisian. Selain itu, ia menegaskan pelaku bukan dilepas karena memiliki kekerabatan dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi.
Sebelumnya, aksi dua orang pelaku perundungan merundung seorang remaja di Kota Bandung viral di media sosial bahkan pelaku menyiarkan aksinya secara live di Tiktok. Informasi yang dihimpun, peristiwa itu berlangsung di daerah wilayah Mekarwangi, Kota Bandung.
Pada video yang beredar di media sosial, dengan menggunakan bahasa Sunda, pelaku meminta korban untuk membuka pesan whatsapp. Pelaku pun sambil mengancam korban dengan berkata-kata kasar.
Namun, korban mengaku tidak membuka pesan whatsapp. Pelaku pun kesal karena melihat korban melawan dan memukul kepala remaja tersebut dengan botol. Sontak, korban pun langsung menangis histeris kesakitan.
Rekaman video berikutnya, pelaku sambil menyiarkan secara live di Tiktok mengaku memiliki paman seorang jenderal dan menyebutkan nama seseorang. Terlihat, ia live Tiktok sambil makan mie ditemani beberapa orang temannya. Ia mengaku tidak pernah meminta tolong kepada pamannya. Pelaku pun mengaku tidak takut apabila harus masuk bui atau penjara.
Video tersebut viral di media sosial, dan menjadi sorotan warganet. Mereka geram dengan aksi perundungan yang dilakukan oleh pelaku kepada seorang remaja di Bandung.
Kapolsek Bojongloa Kidul Ari Purwantono mengatakan petugas telah datang ke tempat kejadian perkara dan didapati bahwa korban merupakan anak di bawah umur. Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan unit PPA Polrestabes Bandung untuk menyelidiki hal itu. "Sudah ditangani, korban di bawah umur. Pelaku masih dalam penyelidikan," kata dia, Sabtu (27/4/2024).
Ia mengatakan pihaknya tengah menangani hal itu berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung.