Selasa 30 Apr 2024 10:20 WIB

Pengguna TikTok Ogah Lanjutkan Imunisasi Anak, Ini Dampak yang Mengintai di Masa Depan

Menunda vaksinasi dapat mengurangi kekebalan tubuh seseorang.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin imunisasi kepada siswa saat kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di SDS Santa Maria, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (8/10/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin imunisasi kepada siswa saat kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di SDS Santa Maria, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (8/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soal imunisasi pada anak masih menjadi perdebatan di kalangan para warganet. Pasalnya, ada seorang ibu yang membeberkan alasannya memutuskan menyetop imunisasi anak di media sosial TikTok. 

Videonya milik akun TikTok Mama KAL dan AR (@itsmealis23) ini kemudian diunggah di akun media sosial X (sebelumnya Twitter) Tanyarl (@tanyakanrl) disertai tulisan “Bukannya imunisasi hak anak? Kenapa malah kaya menormalisasi stop imunisasi? Udah tau influencer malah bikin video kaya gitu ya?”

Baca Juga

Pemilik akun Tiktok tersebut beralasan vaksinasi malah membuat anaknya demam dan rewel. Selain itu, ada pula efek samping vaksin DPT terbaru yang membuat anak meninggal dunia.

Imunisasi penting bagi seorang anak untuk merangsang sistem kekebalan tubuhnya agar terhindari dari penyakit. Vaksin biasanya diberikan untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya dan sering kali berakibat fatal. 

Dilansir Times of India, Selasa (30/4/2024), Dr Neha Rastogi Panda, konsultan penyakit menular, fortis memorial research institute, Gurugram, India menulis bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi lengkap atau tidak mendapatkan vaksinasi lebih rentan terhadap penyakit seperti hepatitis, tuberkulosis, batuk rejan, dan difteri. 

Vaksin pada dasarnya mengandung mikroba yang tidak aktif atau dilemahkan sehingga menyebabkan tubuh memicu respons dari sistem kekebalan tubuh. Vaksin terbaru terkadang memiliki cetak biru untuk memproduksi antigen, bukan antigen sebenarnya. 

Vaksinasi mungkin tidak hanya bermanfaat bagi anak tetapi juga orang-orang rentan dan orang-orang di sekitar mereka yang belum menerima vaksinasi. Ini terutama mencakup delapan penyakit, yaitu  cacar air, difteri, flu (influenza), hepatitis A, hepatitis B, Hib, HPV (Human Papillomavirus) dan campak. 

Dr. Panda juga menulis menunda atau melewatkan vaksinasi menimbulkan risiko langsung terhadap kesehatan anak. Penelitian menunjukkan bahwa menunda vaksinasi aka meningkatkan kerentanan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Vaksin (VPD), sehingga mengurangi kekebalan pada tingkat individu dan populasi. 

Penelitian menujnukkan....

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement