Selasa 30 Apr 2024 09:18 WIB

3 Tipe Manusia Menghadapi Kehidupan di Dunia Menurut Imam Al Ghazali

Manusia berbeda-beda mensikapi kehidupan dunia

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bekerja di dunia. Manusia berbeda-beda mensikapi kehidupan dunia
Foto: Andrea Verdelli/Getty Images
Ilustrasi bekerja di dunia. Manusia berbeda-beda mensikapi kehidupan dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – AIlah SWT menjadikan alam dunia dan seluruh isinya sebagai tempat manusia berusaha untuk mencari nafkah sekaligus ladang beramal.

Alam akhirat merupakan tempat diberikannya balasan atas semua usaha manusia selama hidup di dunia.

Baca Juga

Manusia bisa mendapat pahala atau siksa di akhirat, semua itu bergantung usaha manusia selama menjalani kehidupan di alam dunia. Demikian dijelaskan ulama bergelar Hujjatul Islam Zainuddin al-Thusi yakni Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin.

Menurut Imam Al Ghazali, kehidupan dunia sebagai tempat bekerja dan mencari penghidupan bukanlah tujuan akhir dari kehidupan manusia. Alam dunia tidak lebih dari sarana atau jalan mencapai kehidupan akhirat yang lebih kekal. 

Dunia merupakan kebun tempat bercocok tanam untuk menuai hasilnya di alam akhirat, dan sekaligus menjadi pintu masuk ke negeri akhirat. Berkaitan dengan kehidupan dunia dan akhirat, manusia terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:

Pertama, manusia yang melupakan tempat kembalinya (kehidupan akhirat), dan menjadikan kehidupan dunia sebagai satu-satunya tujuan. Mereka adalah orang-orang yang merugi. Mereka pasti akan mendapatkan kebinasaan saat berada di sisi Allah SWT kelak (di alam akhirat).

Kedua, manusia yang menjadikan tempat kembalinya di kehidupan akhirat sebagai satu-satunya tujuan. Mereka tidak terlalu menyibukkan diri dalam mengejar urusan duniawi. Mereka larut dalam urusan akhirat berikut kebahagiaan yang dinantinya. Inilah kelompok orang-orang yang ingin meraih keberuntungan sejati.

Ketiga, manusia yang mengambil jalan tengah antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Mereka berkeyakinan bahwa tujuan kembalinya adalah alam akhirat, sebagai sesuatu yang pasti terjadi, namun tetap mengambil bagian dari kehidupan dunia dengan tetap berniaga, bekerja dan berdagang misalnya.

Kelompok ketiga ini berkeyakinan bahwa orang-orang yang tidak bisa mengambil jalan yang lurus dalam mencari penghidupan tidak akan mendapatkan kebahagiaan, baik di alam dunia maupun di alam akhirat kelak.

Mereka yang menganggap dunia ini sebagai sarana memperoleh kehidupan akhirat akan mengikuti ketentuan dan aturan syari'at dalam pencariannya, serta berusaha mendapatkan kebahagiaan di dalam jalan pertengahan ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ “Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS An-Naba ayat 11).  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْاَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَايِشَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ࣖ

“Sungguh, Kami benar-benar telah menempatkan kamu sekalian di bumi dan Kami sediakan di sana (bumi) penghidupan untukmu. (Akan tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” (QS Al-Araf ayat 10). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗ فَاِذَآ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفٰتٍ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوْهُ كَمَا هَدٰىكُمْ ۚ وَاِنْ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّاۤلِّيْنَ

“Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu (pada musim haji). Apabila kamu bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masyarilharam. Berzikirlah kepada-Nya karena Dia telah memberi petunjuk kepadamu meskipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (QS Al-Baqarah Ayat 198). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Apabila sholat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS Al-Jumuah ayat 10)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement