REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi Uzbekistan yang tak terkalahkan dari empat laga tanpa kebobolan (12-0) di Piala Asia U-23, timnas Indonesia U-23 sebenarnya tampil cukup baik di semifinal ajang tersebut, Senin (29/4/2024). Walaupun digempur habis-habisan di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, Qatar, pertahanan Indonesia relatif bisa menahan.
Sayang, pada akhirnya Indonesia U-23 harus takluk dari lawannya Uzbekistan dengan skor 0-2. Indonesia bahkan harus bermain dengan 10 orang setelah Rizky Ridho dikartu merah pada menit ke-84.
Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni mengatakan kalau timnas U-23 tampil cukup baik, tapi lawan memang lebih solid.
"Timnas Indonesia U-23 sebetulnya sudah tampil cukup baik. Uzbekistan sempat dibuat keteteran juga menghadapi kecepatan dan keberanian para pemain kita. Namun, harus diakui, tim Uzbekistan U-23 memang solid. Mereka tidak goyah dan tetap tenang meskipun terus digempur," ujar Bung Kus sapaan akrab Mohamad Kusnaeni saat dihubungi Selasa (30/4/2024).
Ia mengatakan, kematangan Uzbekistan U-23 tidak mengejutkan. Sebab sebagian besar pemainnya sudah bermain di liga domestik dan mereka sudah bersama-sama di tim muda selama 3-4 tahun terakhir.
Ia juga menilai ada beberapa keputusan wasit yang merugikan kita. "Khususnya kartu merah yang diberikan kepada Rizky Ridho," kata Bung Kus.
Namun terlepas dari kurang optimalnya wasit, lanjut Bung Kus, harus diakui bahwa secara permainan kita kalah. Uzbekistan lebih solid, matang, dan kuat secara fisik.
"Tidak perlu terlalu kecewa, peluang ke Olimpiade masih terbuka. Tim Irak U-23 tidak sekuat Uzbekistan U-23. Kalau bisa menjaga level permainan kita seperti saat melawan Korea Selatan, peluang mengalahkan Irak cukup besar. Coach STY harus bisa memulihkan kepercayaan diri pemain agar tidak larut dalam kekecewaan," kata dia.