Selasa 30 Apr 2024 10:30 WIB

Penyaluran Kredit Hijau BNI Konsisten Tumbuh 23 Persen   

Penyaluran kredit hijau tersebut memiliki porsi 14,2 persen dari wholesale loan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Foto: BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengatakan, sebagai bank milik negara yang menjadi motor penggerak pelaksana Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia, BNI terus berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan.

Menurut David, sustainability atau keberlanjutan telah menjadi jantung dari bisnis BNI. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE) aktivitas operasional BNI pada 2028 dan pembiayaan pada tahun 2060. BNI akan mendorong sejumlah inisiatif baik dari sisi operasional maupun pembiayaan.

Baca Juga

Penyaluran kredit hijau BNI telah tumbuh dengan rata-rata setiap tahun (CAGR) 23 persen, dengan nilai mencapai Rp 67,4 triliun pada akhir Maret 2024, dibandingkan akhir Desember 2020 sebesar Rp 29,5 triliun. Penyaluran kredit hijau tersebut memiliki porsi 14,2 persen dari keseluruhan wholesale loan, sementara pada Desember 2020 porsinya baru sebesar 7,8 persen. 

"Salah satu bentuk penyaluran kredit hijau tersebut adalah pembiayaan akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 75 Megawatt Peak (MwP) senilai Rp1,6 triliun," ujarnya dalam Konferensi Pers BNI Kuartal I 2024, Senin (29/4/2024).