REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jaksa Jerman mengatakan mereka tidak mengesampingkan motif politik dalam penyelidikan terhadap seorang warga Rusia yang ditangkap karena dicurigai menikam dua tentara Ukraina hingga tewas akhir pekan lalu. Para tentara itu sedang menjalani pemulihan di Jerman selatan.
Polisi mengatakan dua tentara itu ditemukan dengan luka tusuk serius di luar pusat perbelanjaan di Kota Murnau, Bavaria pada Sabtu (27/4/2024) malam. Salah satunya yang berusia 36 tahun tewas di lokasi kejadiaan sementara satu tentara lainnya yang berusia 23 tahun tewas di rumah sakit.
Polisi mengatakan, warga Rusia berusia 57 tahun ditangkap di rumahnya tidak lama setelah dicurigai atas pembunuhan tersebut. Indikasi awal menunjukkan tiga pria itu tidak saling mengenal. "Motif kejahatan ini masih belum jelas, meski motif politik tidak bisa dikesampingkan dan penyelidikan dilakukan ke segala arah," kata kantor jaksa umum di Munich, Senin (29/4/2024).
Pemerintah Ukraina mengatakan Konsul Ukraina mengklarifikasi informasi mengenai unit-unit tempat para korban bertugas dan menjalin kontak dengan keluarga mereka. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan ia menginstruksikan konsulat jenderal di Munich memantau kasus ini dan terus melakukan kontak dengan pihak berwenang Jerman.
Juru bicara Pemerintah Jerman menolak memberikan komentar mengenai kasus tersebut. Juru bicara itu mengatakan polisi sedang melakukan penyelidikan. Kedutaan Besar Rusia belum menanggapi permintaan komentar.
Warga Murnau berduka atas kasus ini. Terlihat bunga dan bendera Ukraina menghiasi tugu peringatan. "Ini sangat-sangat mengerikan, kejadian seperti ini terjadi di Murnau, saya sudah lama tinggal di sini dan tidak pernah mengalami hal yang seperti ini," kata warga Murnau Tivahna Kapanovic.
Di kasus yang berbeda dua warga Jerman-Rusia ditangkap di Jerman pada April lalu atas dugaan berencana menggelar serangan sabotase termasuk ke fasilitas-fasilitas militer. Pejabat Jerman mengatakan rencana itu untuk merusak dukungan militer ke Ukraina.