Selasa 30 Apr 2024 12:58 WIB

PVMBG Belum Cabut Peringatan Tsunami Terkait Erupsi Gunung Ruang

Tsunami berpotensi terjadi akibat runtuhnya material Gunung Ruang ke laut.

Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024). Status Gunung Ruang kembali naik menjadi Awas pada Selasa (30/4/2024).
Foto: National Search and Rescue Agency via AP
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024). Status Gunung Ruang kembali naik menjadi Awas pada Selasa (30/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyerukan agar penduduk sekitar Pulau Ruang mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul kapan saja akibat aktivitas erupsi Gunung Ruang. Gunung api di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara itu kembali menunjukkan peningkatan aktivitas sejak Selasa (30/4/2024) dini hari.

"Sampai saat ini belum kami cabut potensi kemungkinan terjadi tsunami akibat runtuhnya atau masuknya material Gunung Ruang ke dalam laut," kata Penyelidik Bumi Madya Hetty Triastuty dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Hetty menuturkan, peringatan tsunami juga pernah dikeluarkan oleh PVMBG ketika Gunung Ruang naik status menjadi awas pasca erupsi paroksimal pada 17 April 2024 lalu. Ketika tingkat aktivitas menurun menjadi level siaga pada 22 April 2024, PVMBG mencabut peringatan bahaya tsunami tersebut.

"Sebelumnya, waktu level siaga kami sudah hilangkan (peringatan tsunami), tetapi semalam saat kami meningkatkan aktivitas itu dimasukkan kembali," kata Hetty.

Dalam status level awas yang kini tersemat di Gunung Ruang, PVMBG merekomendasikan penduduk untuk tidak memasuki wilayah radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Penduduk yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam jarak rekomendasi agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tujuh kilometer.

Bahaya utama erupsi Gunung Ruang saat ini adalah awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau. Sedangkan, bahaya terhadap pulau yang berdekatan dapat berupa jatuhan bom vulkanik, lapili, dan abu yang mungkin masih panas.

"Bahaya lahar terbatas di Pulau Ruang saja," kata Hetty.

Penutupan bandara ...

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement