Selasa 30 Apr 2024 14:45 WIB

Falcon 9 Meluncurkan Satelit Navigasi Galileo 

Falcon 9 membawa satelit Galileo GM25 dan FM27.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Falcon 9 berhasil menempatkan sepasang satelit navigasi Galileo ke orbit pada 27 April dalam peluncuran yang tidak biasa dalam beberapa aspek.
Foto: AP Photo/John Raoux
Falcon 9 berhasil menempatkan sepasang satelit navigasi Galileo ke orbit pada 27 April dalam peluncuran yang tidak biasa dalam beberapa aspek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Falcon 9 berhasil menempatkan sepasang satelit navigasi Galileo ke orbit pada 27 April dalam peluncuran yang tidak biasa dalam beberapa aspek. Falcon 9 lepas landas dari Kompleks Peluncuran 39A Kennedy Space Center pada pukul 20.34 eastern time

Dilansir Space News, Selasa (30/4/2024), Falcon 9 membawa satelit Galileo GM25 dan FM27. Badan Program Luar Angkasa Uni Eropa atau EUSPA, badan Uni Eropa yang menangani operasi-operasi Galileo, mengonfirmasi bahwa satelit-satelit tersebut sudah berada di orbit dan beroperasi beberapa jam kemudian. 

Baca Juga

Peluncuran tersebut dilakukan dengan tingkat kerahasiaan yang biasanya dilakukan untuk peluncuran rahasia keamanan nasional. SpaceX tidak menyediakan video dari peluncuran setelah pemisahan tahap dan mengakhiri webcast-nya setelah konfirmasi pemisahan struktur logam muatan. Perusahaan menunda kepada pelanggan untuk pembaruan lebih lanjut mengenai misi tersebut. 

Tidak jelas apa yang mendorong peningkatan kerahasiaan tersebut. Peluncuran satelit Galileo sebelumnya dengan roket Ariane dan Soyuz dari Guyana Prancis memiliki jangkauan yang lebih luas, begitu pula peluncuran Falcon 9 milik rekan Galileo di Amerika, Global Positioning System. 

Baik Komisi Eropa maupun Badan Antariksa Eropa tidak mempublikasikan peluncuran tersebut sebelumnya. Dalam pernyataan setelah peluncuran yang sukses, para pejabat Eropa dengan sengaja menghindari menyebutkan bagaimana satelit tersebut diluncurkan. 

“Dua Satelit Galileo baru berhasil diluncurkan tadi malam,” kata Thierry Breton, komisaris UE untuk pasar internal. Dia memposting di media sosial pada 28 April. “Menunggu Ariane 6, peluncuran pada 2024 sangat penting bagi ketangguhan, ketahanan, dan kesinambungan Galileo dalam penerapan-penerapan sipil dan militernya.” 

Pernyataan tersebut paling mendekati pengakuan mengapa satelit-satelit tersebut diluncurkan pada Falcon 9. Pensiunnya Ariane 5, hilangnya akses terhadap roket Soyuz setelah invasi Rusia ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu, dan penundaan peluncuran Ariane 6 meninggalkan Eropa tidak mempunyai sarana untuk meluncurkan Galileo. Situasi ini disebut sebagai “krisis peluncur” oleh Direktur Jenderal ESA Josef Aschbacher. 

Breton mengatakan pada November 2023 bahwa Komisi Eropa sedang menyelesaikan kesepakatan dengan SpaceX untuk dua peluncuran Falcon 9, masing-masing membawa dua satelit Galileo, yang dijadwalkan pada 2024. Kontrak tersebut bernilai 193 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 3,1 triliun, katanya.

Peluncuran ini adalah misi institusi Eropa kedua yang menerbangkan Falcon 9 karena krisis peluncur yang sedang berlangsung, setelah peluncuran teleskop luar angkasa Euclid milik ESA pada Juli 2023. Sepasang satelit Galileo lainnya akan diluncurkan dengan Falcon 9 akhir tahun ini, bersama dengan peluncuran terpisah Falcon 9 dari misi sains Bumi EarthCARE ESA dan misi asteroid Hera.

Bagi SpaceX, peluncuran ini merupakan penerbangan ke-20 dari pendorong ini, menyamai rekor penggunaan kembali yang ditetapkan pada awal bulan oleh pendorong lain yang meluncurkan serangkaian satelit Starlink. Pendorong tersebut sebelumnya meluncurkan misi mulai dari satelit GPS dan pendarat bulan IM-1 dari Intuitive Machines hingga 13 set satelit Starlink.

Peluncuran tersebut juga merupakan misi terakhir pendorong yang dirancang B1060 ini. SpaceX mengatakan kinerja tambahan yang diperlukan untuk menempatkan satelit Galileo ke orbit menengah Bumi berarti pendorongnya tidak dapat dipulihkan. Ini memecahkan rekor 146 peluncuran Falcon 9 dengan pendaratan pendorong sejak November 2022, ketika SpaceX melakukan peluncuran Falcon 9 berturut-turut yang membawa satelit-satelit geostasioner tempat pendorong-pendorong dikeluarkan.

“Kami sedang berupaya untuk memenuhi syarat armada pendorong dan struktur logam eksternal Falcon kami untuk masing-masing mendukung 40 misi,” kata perusahaan itu setelah lepas landas, seraya mencatat bahwa peluncuran ini adalah yang ke-200 yang menggunakan struktur-struktur logam eksternal muatan yang pernah diterbangkan sebelumnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement