Selasa 30 Apr 2024 17:02 WIB

Gerindra Minta Semua Pihak Bersabar Soal Kepastian PKS Gabung Prabowo-Gibran

Dasco menyebut Prabowo masih mempertimbangkan segala kemungkinan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi Megawati Soekarnoputri yang mengajukan diri sebagai amicus curiae atau sahabat pengadilan ke Mahkamah Konstitusi (MK), di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Foto: Republiika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi Megawati Soekarnoputri yang mengajukan diri sebagai amicus curiae atau sahabat pengadilan ke Mahkamah Konstitusi (MK), di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, meminta semua pihak bersabar terkait kepastian Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jadi bergabung dengan koalisi partai politik pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dasco menyebut mengenai peluang bergabungnya PKS masih dikaji terutama oleh Prabowo yang merupakan pimpinan koalisi.

"Terlalu dini kalau kita ngomong apakah dapat menerima atau tidak menerima. Mohon bersabar," kata Dasco, Selasa (30/4/2024).

Baca Juga

Dasco menyebut terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan PKS dan partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) bergabung atau tidak. Karena kata dia masih ada waktu bagi Prabowo mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada. Sembari menunggu keputusan Prabowo, Dasco menyebut komunikasi antara Prabowo dengan parpol-parpol di luar koalisi masih terus terjalin.

"Mengenai masalah komposisi koalisi itu akan dibicarakan nanti. Pada saat ini masih dalam pengkajian dan komunikasi, baik dengan partai yang akan masuk maupun dengan partai yang sudah masuk," ucap Dasco.

Sebelumnya, PKS memberi sinyal ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Alasannya ingin berbuat lebih kepada negara. Meski begitu, niatan PKS bergabung ditolak mentah-mentah terutama oleh Partai Gelora yang merupakan bagian dari KIM.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gelora, Mahfudz Siddiq menyebut, apabila PKS gabung KIM, akan terjadi pembelahan antara PKS dan pendukung fanatiknya yang kerap menyerang Prabowo-Gibran. Menurut dia, sikap elite dan akar rumput sangat berbeda.

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfudz dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, mengatakan partainya sudah siap kembali menjadi oposisi bagi pemerintah. Hal itu disebutkan Mardani melalui unggahan reels instagramnya. Dalam video itu, Mardani bersama istrinya Siti Oniah, selain menyebutkan oposisi sehat bagi pemerintah, mereka juga menyindir partai tertentu yang dianggap menjadi penghalang PKS masuk ke dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Proposalnya kita sama Mas Anis beda, dan visinya beda. Kalau saya, oposisi, sehat kok, sekalian kita jaga pemerintah biar betul-betul bekerja buat rakyat," kata Mardani, dikutip Senin (29/4/2024).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement