REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara James Gunn telah membahas teori konspirasi penggemar. Teori itu menyatakan bahwa Gunn selalu bermaksud menggantikan aktor Henry Cavill sebagai pemeran Superman.
Dilansir Aceshowbiz, Rabu (1/5/2024), teori tersebut bermula dari pernyataan aktor Nathan Fillion bahwa Gunn memberitahukannya tentang peran dia sebagai Green Lantern selama pemutaran perdana The Suicide Squad pada 2021. Ini lebih dari setahun sebelum Gunn menjadi co-CEO DC Studios.
Namun, Gunn mengklarifikasi di Threads bahwa Fillion salah bicara. Menurutnya, percakapan tersebut sebenarnya terjadi di pesta pemutaran perdana Guardian of the Galaxy Vol.3.
Lebih lanjut, Gunn menjelaskan bahwa ketika dia dipekerjakan untuk menulis film baru Superman, karyanya selalu ditampilkan sebagai reboot, bukan pengganti film Superman yang diperankan oleh Cavill. Ia menyebut teori konspirasi soal perannya dalam hengkangnya Cavill sebagai Superman tidak masuk akal.
"Buat apa saya berbohong," tulisnya di Thread.
Di tengah perombakan studio, Cavill sempat mengulangi perannya sebagai Superman dalam Black Adam pada 2022. Namun, keputusan Gunn dan co-CEO-nya, Peter Safran untuk me-reboot karakter tersebut menyebabkan keluarnya Cavill.
Di sisi lain, pemilik nama James Francis Gunn Jr ini aktif menanggapi berbagai rumor dan teori seputar rencananya untuk DC Universe. Dia dan Safran, ditugaskan untuk merombak waralaba tersebut di layar lebar.
Ini termasuk menyusun ulang Superman, dengan David Corenswet yang sekarang akan memerankan Man of Steel. Film Superman yang diperankan oleh Corensweet yang ditulis dan disutradarai Gunn dijadwalkan tayang di bioskop pada 11 Juli 2025.
Sebelumnya, Gunn membagikan postingan DC Universe di media sosial Instagram @jamesgunn. Gunn mengunggah logo Man of Steel dari era "Golden Age Superman" tanpa mencantumkan apa pun di keterangan fotonya.
Logo huruf "S" dengan desain sederhana itu berwarna merah, dengan latar bentuk segitiga kuning serta latar lain berwarna biru. Unggahan co-CEO DC Studios itu segera disahuti penggemar yang bertanya-tanya dan melontarkan berbagai teori.
Ikuti Whatsapp Channel Republika