REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim yang tengah menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Riyadh, Arab Saudi, membincangkan reformasi fiskal hingga keuangan Islam saat bertemu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.
“Bertemu dengan Ibu Sri Mulyani Indrawati, pakar ekonomi yang juga Menteri Keuangan Indonesia di Riyadh usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU),” ujar Anwar lewat unggahan di akun media sosialnya, Senin.
Ia mengatakan sempat menyapa dan ngobrol panjang lebar dengan Sri Mulyani tentang kabar teman-teman di Indonesia, selain berbagi pandangan mengenai isu-isu regional.
“Kami juga menyinggung isu reformasi fiskal Pemerintah serta agenda memajukan keuangan Islam sejalan dengan tantangan saat ini termasuk kebutuhan untuk membiayai transisi energi, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan,” papar Anwar.
Menurut Anwar, Menkeu Sri Malayani menginformasikan akan datang ke Malaysia bulan Mei untuk menghadiri Global Forum on Islamic Economics Finance (GFIEF) yang berlangsung pada 28 hingga 29 Mei 2024 di Kuala Lumpur.
Keduanya juga sempat membahas bidang kerja sama ekonomi yang akan diperkuat di tingkat ASEAN dengan mempertimbangkan peran Malaysia yang akan memimpin ASEAN tahun 2025.
Sebelumnya PM Anwar melakukan pertemuan dengan Presiden dan Kepala Bank Pembangunan Islam (IsDB) Muhammad Al Jasser dan menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Komisi Sekuritas Malaysia (SC) dengan Bank Pembangunan Islam.
MoU tersebut berupaya untuk meningkatkan pembangunan kapasitas, berbagi pengalaman, dan pelaksanaan proyek-proyek teknikal secara bersama-sama antara SC dan IsDB, khususnya untuk memudahkan cara inovasi dalam teknologi keuangan Islam, menggalakkan aliran investasi asing ke dalam pasar swasta dan pembangunan keuangan sosial Islam.