Rabu 01 May 2024 14:48 WIB

Harga Cabai dan Bawang di Bandung Masih Tinggi

Kenaikan harga bahan pokok sudah berlangsung sejak satu pekan terakhir.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Harga sejumlah komoditas bahan pokok seperti cabai dan bawang di pasar tradisional Kosambi, Kota Bandung masih tinggi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Harga sejumlah komoditas bahan pokok seperti cabai dan bawang di pasar tradisional Kosambi, Kota Bandung masih tinggi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga sejumlah komoditas bahan pokok seperti cabai dan bawang di pasar tradisional Kosambi, Kota Bandung masih tinggi. Harga masih tinggi diduga disebabkan faktor cuaca yang memasuki musim pancaroba dan pasokan yang terkendala.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Kosambi Bandung Dinda mengatakan harga bawang merah tinggi yaitu Rp 65 ribu per kilogram, bawang putih Rp 50 per kilogram dan bawang bombay Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai keriting Rp 80 ribu per kilogram dan cabai tanjung Rp 70 ribu per kilogram.

Baca Juga

"Bawang merah masih Rp 55 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp 80 ribu per kilogram, kalau yang besar (tanjung) Rp 70 ribu kemarin sempat jual Rp 50 ribu," kata dia, Rabu (1/5/2024).

Ia mengaku biasa menjual harga bawang bombay Rp 35 ribu per kilogram. Namun, saat ini dijual sekitar Rp 60 ribu per kilogram. Harga tomat pun saat ini di angka Rp 25 ribu per kilogram. "Cabai merah naiknya Rp 30 ribu per kilogram, cabai merah besar (tanjung) naiknya Rp 20 ribu. Lumayan kenaikannya," kata dia.

Dinda menyebut kenaikan harga bahan pokok sudah berlangsung sejak satu pekan terakhir. Ia menduga penyebab kenaikan harga bahan pokok disebabkan kondisi cuaca dan pasokan yang tidak berjalan lancar.

"Cuaca bisa, pasokan dari yang lainnya gak masuk," kata dia.

Ia menambahkan pembeli mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok. Mereka pun lebih memilih mengurangi membeli bahan pokok.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement