Kamis 02 May 2024 06:05 WIB

Jangan Buru-Buru Rapikan Kasur Begitu Bangun di Pagi Hari, Ini Alasannya

Penderita alergi serbuk sari dan asma sebaiknya tak rapikan kasur segera pagi hari.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Merapikan kasur (ilustrasi). Sinar matahari alami dapat berperan dalam mencegah penumpukan tungau debu.
Foto: www.freepik.com
Merapikan kasur (ilustrasi). Sinar matahari alami dapat berperan dalam mencegah penumpukan tungau debu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan tempat tidur, MattressNextDay, angkat bicara tentang satu pilihan gaya hidup mengejutkan yang justru bisa memperburuk kondisi kesehatan seseorang, yaitu merapikan tempat tidur. Orang-orang yang menderita kondisi alergi serbuk sari dan asma sebaiknya menghindari merapikan kasur di pagi hari.

CEO perusahaan tersebut, Martin Seeley, mengatakan bahwa merapikan tempat tidur segera setelah bangun tidur belum tentu merupakan ide yang bagus. Menurut Seeley, bertentangan dengan kepercayaan umum, kasur yang tidak dirapikan tidak terlalu rentan terhadap risiko memerangkap serbuk sari dan tungau debu, makhluk kecil yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk asma dan alergi.

Baca Juga

"Banyak penelitian menunjukkan bahwa alas tidur yang tidak berventilasi, yang disebabkan karena orang terlalu cepat merapikan tempat tidur, dapat menciptakan lingkungan yang menyebabkan konsentrasi tungau debu dan protein alerginya lebih tinggi seperti yang dilaporkan dalam penelitian," ujar Seeley, dilansir Express, Rabu (1/5/2024).

Terlebih lagi, lanjut Seeley, sinar matahari alami dapat berperan dalam mencegah penumpukan tungau debu. Membiarkan tempat tidur Anda tidak dirapikan untuk sementara waktu akan membuatnya terpapar sinar matahari alami.

"Sinar matahari memiliki sifat disinfektan dan dapat membantu membunuh beberapa bakteri dan tungau, sehingga mengurangi potensi risiko-risiko kesehatan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement