REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi (Samrat), Maya Damayanti, mengatakan, ada ribuan penumpang yang terdampak erupsi Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut). Mereka gagal terbang lantaran abu vulkanik masih tebal di udara.
"Ada 65 pesawat dan 7.039 penumpang tiba dan berangkat yang terdampak di bandara Sam Ratulangi," kata Maya, di Manado, Rabu (1/4/2024).
Maya mengatakan, sebagian besar penumpang sudah melakukan penjadwalan ulang (reschedule) atau pengembalian dana (refund) ke masing masing maskapai penerbangan. Dampak dari abu vulkanik yang sangat tebal dari kemarin (30/4/2024) mengakibatkan Bandara Sam Ratulangi memperpanjang Notam dengan nomor A1160/24/NOTAMR AII48/24 sampai dengan 24 jam ke depan (2/5/2024).
Langkah ini diambil mengingat Gunung Ruang masih pada Level 4 (Awas) dari Pusat Vulkanik Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Saat ini, gunung masih tertutup kabut.
Pantauan dari citra satelit menunjukkan ada asap serta sebaran abu vulkanik dengan arah angin menuju ke barat. Hasil koordinasi antara PT Angkasa Pura I dan Otband wilayah VIII, Airnav Indonesia, BMKG dan maskapai penerbangan diambil kesimpulan bandara ditutup 24 jam.