REPUBLIKA.CO.ID,FRANKFURT-- Mercedes-Benz berjanji untuk menghindari mengikuti perang diskon, dengan mengatakan akan mempertahankan tingkat harga yang tinggi untuk mobil mewahnya meski pergantian model dan hambatan rantai pasokan menyebabkan laba kuartalan turun.
Produsen mobil mewah Jerman ini melaporkan penurunan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) kuartal pertama sebesar 30 persen menjadi 3,86 miliar euro (4,13 miliar dolar AS), dibandingkan perkiraan LSEG sebesar 3,87 miliar euro.
Di divisi Mobil Mercedes-Benz grup, laba atas penjualan turun menjadi 9,6 persen dari 14,9 persen tahun sebelumnya, dengan penjualan kendaraan turun 8 persen menjadi 462,978, kata perusahaan, Selasa (30/4/2024) mengutip transisi model di segmen kelas atas dan rantai pasokan- biaya terkait.
“Tingkat penjualan pada kuartal pertama dipandang sebagai titik terendah, dengan volume pada kuartal kedua diperkirakan akan lebih baik,” kata perusahaan tersebut, seraya menambahkan pihaknya bertujuan untuk mempertahankan dan mempertahankan harga pada tingkat saat ini yang dikatakan masih pada tingkat tinggi.
Berkat tingkat konversi yang kuat, arus kas bebas grup dari bisnis industrinya tumbuh 3,2 persen menjadi 2,23 miliar euro.
Kepala Keuangan Harald Wilhelm mengatakan grup tersebut tetap "waspada terhadap prospek makroekonomi dan geopolitik global", membenarkan prospek grup pada tahun 2024 yang menunjukkan penjualan yang stabil dan EBIT yang sedikit lebih rendah pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu.