REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyiagakan tenda darurat yang didirikan di kawasan terdampak gempa magnitudo 6,2 di Garut, untuk masyarakat yang rumahnya rusak berat maupun digunakan untuk mengungsi sementara apabila terjadi gempa susulan.
"Di lokasi terdampak yang rusak berat sudah didirikan tenda darurat," kata Ketua Forum Koordinasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya saat dihubungi melalui telepon seluler di Tasikmalaya, Rabu (1/5/2024).
Ia menuturkan, Tagana Tasikmalaya bersama unsur lainnya melakukan upaya menanggulangi masyarakat yang terdampak gempa bumi yang terjadi, Sabtu (27/4) tengah malam.
Dampak gempa bumi yang berpusat di Garut itu, kata dia, menyebabkan kerusakan fasilitas umum, dan juga rumah warga, meski begitu sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi.
"Sementara tidak, namun jikalau membahayakan diimbau untuk evakuasi mandiri ke rumah terdekat yang lebih aman," katanya.
Ia menyampaikan, masyarakat yang rumahnya terdampak gema bumi masih bertahan di rumahnya masing-masing dengan tetap waspada karena khawatir terjadi gempa susulan.
Tagana Tasikmalaya, kata dia, untuk memberikan rasa aman serta antisipasi apabila terjadi gempa susulan dan mengancam bahaya warga korban gempa sebelumnya, maka disediakan tenda darurat berkapasitas lima orang di sekitar rumahnya.
"Ia, untuk antisipasi saja, kapasitas lima orang," katanya.
Ia mengatakan guncangan gempa bumi itu menyebabkan 20 rumah warga rusak ringan, sembilan rumah rusak sedang, dan 11 rumah rusak berat. Selain itu ada juga fasilitas umum yang rusak yakni lima masjid, Gedung Pramuka, Rumah Sakit SMC, pondok pesantren, Kantor BRI Cigalontang, dua madrasah, dan bangunan sekolah dasar di Salawu dan Mekarwangi.
Bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya satu orang Satpam Kantor BRI dilaporkan mengalami luka ringan akibat terkena reruntuhan pecahan kaca kantor. Jembar menyampaikan Tagana Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya sudah menyalurkan bantuan tenda darurat, kasur lipat, selimut, dan terpal untuk warga yang rumahnya dikategorikan rawan untuk ditempati.
Sasaran bantuan, kata dia, sementara di Desa Banyuasih, dan Desa Pageralam di Kecamatan Taraju, Desa Sodonghilir dan Desa Cikalong di Kecamatan Sodonghilir, dan Desa Manggungjaya di Kecamatan Rajapolah.
"Bantuan tersebut digunakan untuk evakuasi mandiri dalam keadaan darurat atau terjadi gempa susulan, sehingga warga dapat merasa aman terhadap ancaman bencana," katanya.