Rabu 01 May 2024 22:08 WIB

Penjualan Starbucks dan McDonald’s Lesu, Masih Terdampak Boikot?

Imbas perang di Timur Tengah akan menekan semua merek dari AS secara internasional.

Red: Ferry kisihandi
Logo Starbucks
Foto: EPA
Logo Starbucks

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Penjualan jenama ternama dunia McDonald’s dan Starbucks lesu. Starbucks pada Selasa (30/4/2024) memangkas perkirana penjualan tahunannya setelah melaporkan penurunan penjualan untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun terakhir. 

Lesunya penjualan terjadi di pasar terbesar Starbucks yaitu di AS yang turun tiga persen dan Cina 11 persen. Nilai saham mereka turun 12 persen pada perdagangan Selasa. Selain itu, target keuntungan kuartalan di Timur Tengah tak tercapai akibat situasi geopolitik. 

Baca Juga

Ini terkait serangan Israel ke Gaza dan boikot konsumen di negara-negara Muslim terhadap jenama Barat termasuk Starbucks dan McDonald’s yang dianggap mempunyai keterkaitan dan memberikan dukungan kepada Israel. 

Baik Starbucks maupun McDonald's merasakan dampak boikot di Timur Tengah dan negara-negara lain terkait serangan militer Israel terhadap Gaza. Padahal, Starbucks berharap penjualan tumbuh baik secara global dan AS. Paling tidak sama dengan sebelumnya 4-6 persen.