Kamis 02 May 2024 04:02 WIB

Mengapa Orang yang Sudah Umroh Merasa Ingin Kembali Lagi Melihat Ka'bah?

Ketika rindu melihat Ka'bah, persiapkan diri agar mampu pergi ke Baitullah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Jamaah melaksanakan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Orang-orang yang sudah menunaikan ibadah umroh ataupun haji, tak sedikit yang merasa ingin kembali lagi mengunjungi Baitullah.
Foto: AP Photo/ca
Jamaah melaksanakan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Orang-orang yang sudah menunaikan ibadah umroh ataupun haji, tak sedikit yang merasa ingin kembali lagi mengunjungi Baitullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi orang-orang yang sudah menunaikan ibadah umroh ataupun haji, tak sedikit yang merasa ingin kembali lagi mengunjungi Baitullah. Bahkan mereka yang belum melakukan umrah atau haji pun dapat merasa rindu dengan Ka'bah. Mengapa demikian?

Guru Diniyah di Ibnu Hajar Boarding School, Ustadz Irfan Helmi, mengatakan hal itu karena ada doa dari Nabi Ibrahim AS, sebagaimana tercantum dalam Alquran Surah Ibrahim ayat 37. Arti dari ayat ini adalah:

Baca Juga

“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki tanam-tanaman di dekat rumah-Mu, yaitu Baitullah, yang dihormati, ya Rabb kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia condong kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur".

“Jadi dengan doa ini, maka wajarlah kalau manusia atau umat Islam itu condong hatinya untuk terus kembali ke Makkah. Kembali ke Makkah maksudnya ke Ka’bah, ke Baitullah karena doa ini,” ujar Ustadz Irfan Helmi saat dihubungi oleh Republika.co.id, Rabu (1/5/2024). 

Dia mengatakan, dalam tafsir As-Sa’di itu dinyatakan Allah SWT mewajibkan haji ke Baitullah di mana Allah menempatkan anak keturunan Nabi Ibrahim dan Allah menjadikannya suatu rahasia yang mengagungkan, yaitu orang berhaji ke Ka’bah. Namun, Ustadz Irfan melanjutkan, setiap kali seorang hamba pergi bolak-balik ke Ka’bah, maka semakin bertambah kerinduannya, semakin besar kecintaannya.

“Itu berkat doa Nabi Ibrahim,” katanya. 

Ustadz Irfan juga berpendapat kadang ada orang yang belum pernah umroh atau haji pun merasa rindu dengan Baitullah, itu juga berkat dari doa Nabi Ibrahim AS. “Jadi yang belum pernah ke Baitullah, belum pernah haji ataupun umroh, itu diberi kerinduan untuk segera datang ke Baitullah, apalagi yang sudah pernah, tambah lagi keinginannya untuk kembali ke Baitullah,” ujar dai di Jabodetabek ini. 

Saat ditanya harus bagaimanakah apabila kita merasa rindu dengan Baitullah? Ustadz Irfan menjawab, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan diri agar mampu untuk berangkat ke Baitullah. Karena memang syarat utama untuk bisa ke Baitullah itu istitha’ah yaitu memiliki kemampuan. 

“Jadi, jangan sampai omong doang, ‘iya, saya rindu, saya rindu’ tapi tak ada usaha apa pun sehingga menjadikan dia itu mampu untuk ke Baitullah. Itu namanya omong doang,”  katanya.

Kedua, berdoa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan karena Allah SWT itu senang dimintai doa. “‘Wah hamba-Ku ini benar-benar tulus berdoa kepada Aku’. Nah maka Allah kabulkan doanya sehingga dia terus dipermudah untuk bisa berangkat ke Baitullah,” ujar UstaDz Irfan.

Karena, Ustadz Irfan menyebut, ada orang yang sudah diberi kemampuan tetapi ternyata belum dapat kesempatan untuk ke Baitullah. Menurut Ustadz Irfan, itu bisa jadi karena orang tersebut tidak berdoa kepada Allah SWT meskipun sudah diberi kemampuan. Alhasil dia tidak diberi hidayah oleh Allah SWT untuk bisa berangkat ke Tanah Suci 

"Itu karena dia bisa jadi enggak berdoa kepada Allah SWT meskipun sudah diberi kemampuan, sehingga dia tidak diberi hidayah atau taufik oleh Allah untuk bisa berangkat ke Tanah Suci," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement