Kamis 02 May 2024 05:16 WIB

Mengangkat Isu Mental Health Lewat Film The Architecture of Love

Nicholas mengatakan kehilangan seorang pasangan merupakan peristiwa besar dalam hidup

Konferensi pers para aktor The Architecture of Love di Gramedia Jogja City Mall, Yogyakarta, Ahad (28/4/2024).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Konferensi pers para aktor The Architecture of Love di Gramedia Jogja City Mall, Yogyakarta, Ahad (28/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Jika Anda ingin melewatkan waktu akhir pekan ini dengan menonton film romansa barangkali The Architecture of Love adalah jawabannya. Film terbaru yang diadaptasi dari novel karya Ika Natassa dengan judul yang sama ini dibintangi oleh Putri Marino dan Nicholas Saputra.

Cerita The Architecture of Love mengisahkan seorang penulis bernama Raia (Putri Marino) yang bertemu dan jatuh hati dengan seorang arsitek bernama River (Nicholas Saputra) ketika keduanya sama-sama tinggal di New York.

Raia merupakan seorang penulis populer yang telah melahirkan berbagai novel best seller. Namun pada suatu hari ia mengalami sakit hati hebat ketika menemukan suaminya, Alam (Arifin Putra) berselingkuh dengan wanita lain. Padahal, selama ini sang suami kerap dijadikan inspirasi di balik cerita yang dikarang Raia dalam karyanya. Ia pun memutuskan bercerai dan pindah ke New York.

Saat bertemu dengan River secara tak sengaja di New York, ia merasa telah menemukan tambatan hatinya yang baru. Akan tetapi ternyata River juga memiliki masa lalu yang kelam.

Menonton film ini, tak bisa dipungkiri bahwa penyakit mental (mental health) menjadi salah satu isu utama yang ingin diangkat. Hal itu kentara dalam kasus Raia dan River di mana keduanya mengalami depresi akibat masalah pada masa lalunya yang menyakitkan.

"Setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda. Mengalami sebuah kehilangan pasti menyebabkan perasaan yang tidak enak. Hal itu jelas tidak mudah," ujar Putri dalam konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (28/4/2024).

Nicholas pun sepakat bahwa kehilangan seorang pasangan merupakan peristiwa besar dalam hidup seseorang. Dan tokoh River yang diperankannya memiliki problem menyelesaikan hal itu. "Menyembuhkannya memang tidak bisa cepat dan akan lebih indah jika dilewati semua prosesnya," kata Nicholas.

The Architecture of Love diarahkan oleh Teddy Soeriaatmadja dengan naskah yang digarap Ika Natassa dan Alim Sudio. Teddy dikenal sebagai sutradara sederet film seperti Lovely Man (2011), Something in the Way (2013), Berbalas Kejam (2023), hingga serial Hubungi Agen Gue! (2023).

Selain dibintangi Nicholas Saputra dan Putri Marino sebagai pemeran utama, The Architecture of Love juga diramaikan para aktor ternama seperti Jerome Kurnia, Refal Hady, Omar Daniel, Jihane Almira, Arifin Putra, hingga Lydia Kandou. The Architecture of Love telah tayang di bioskop mulai 30 April 2024 lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement