REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Inflasi konsumen Korea Selatan menurun pada April 2024. Penurunan itu pertama kali terjadi dalam tiga bulan terakhir.
Data resmi menunjukkan, tingkat inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan para ekonom. Maka mendukung ekspektasi pasar akan pelonggaran moneter pada paruh kedua tahun ini.
Indeks harga konsumen pada April berada di posisi 2,9 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan bulan sama tahun sebelumnya. Sementara pada Maret, kenaikannya sebesar 3,1 persen.
Dilansir Reuters pada Kamis (2/5/2024), menurut Statistik Korea ini merupakan kenaikan tahunan paling lambat sejak Januari. Indeks tersebut datar dalam basis bulanan, setelah naik 0,1 persen pada Maret, sementara para ekonom memperkirakan rata-rata kenaikan sebesar 0,15 persen.
Disebutkan, harga produk pertanian turun 3,9 persen dalam sebulan, setelah pemerintah menerapkan berbagai angkah guna menstabilkan inflasi pangan, namun harga produk minyak bumi naik 1,6 persen. CPI Inti, tidak termasuk bahan pangan dan energi yang mudah berubah, naik 2,3 persen dalam setahun, melambat dari kenaikan 2,4 persen pada Maret dan merupakan laju paling lambat sejak Desember 2021.
Sebagian besar dari tujuh anggota dewan Bank of Korea mengatakan pada pertemuan keputusan suku bunga mereka bulan lalu kalau kebijakan moneter harus tetap ketat untuk saat ini. Itu bertujuan membawa inflasi turun ke target dua persen, karena ketidakpastian sisi penawaran masih berlanjut.