Kamis 02 May 2024 12:12 WIB

Truk Bantuan yang Masuk Gaza 'Naik Terbatas' 

Rata-rata 163 truk bantuan per hari yang masuk Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Anak-anak berkumpul di bioskop darurat yang didirikan di antara tenda-tenda kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 28 April 2024.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Anak-anak berkumpul di bioskop darurat yang didirikan di antara tenda-tenda kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 28 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan, terdapat "kenaikan terbatas" jumlah truk bantuan yang masuk ke kantong permukiman itu setiap harinya sepanjang bulan April. Namun, jumlah itu masih jauh di bawah yang dibutuhkan rakyat Palestina di Gaza.

Dikutip dari Aljazirah, Rabu (1/5/2024) dalam pernyataannya Kantor Media Gaza mengatakan terdapat 4.887 truk yang masuk ke Gaza sepanjang bulan April. Termasuk 1.166 masuk Rafah melalui perbatasan Mesir. Sisanya bergerak melalui Karem Abu Selem perbatasan dengan Israel.

Baca Juga

Kantor media Gaza mengatakan, hanya 419 truk atau delapan persen dari total truk yang masuk Gaza tiba di Gaza utara. Daerah yang sangat membutuhkan bantuan dan sekitar 700 ribu rakyat Palestina membutuhkan bantuan secepatnya.

Dalam pernyataannya, kantor media Gaza mengatakan rata-rata 163 truk bantuan per hari yang masuk Gaza. Sementara dibutuhkan 1.000 truk bantuan per hari. Angka ini juga masih jauh di bawah 300 sampai 400 truk bantuan per hari. Rencana yang sedang dibicarakan Israel dan Amerika Serikat (AS).

"Penjajah masih mempertahankan kecepatan yang sama dan berusaha menyakinkan dunia realita pemberian bantuan sudah berubah," kata kantor media Gaza. Di sisi lain pemukim Israel menyerang konvoi bantuan dari Yordania. Peristiwa itu terjadi saat sekelompok pemukim Israel menghentikan konvoi bantuan kemanusiaan yang membawa tepung, pasokan makanan, air dan kebutuhan dasar hidup lainnya.

Aljazirah melaporkan meski diserang dua konvoi melanjutkan perjalanan dan tiba di tujuan mereka. Namun, itu adalah bagian dari situasi yang terus berkembang terkait bantuan kemanusiaan.

Aljazirah melaporkan para pemukim telah melakukan hal ini selama beberapa bulan terakhir karena mereka tidak ingin ada bantuan yang dikirim ke penduduk yang kelaparan di bagian utara Gaza. Dan itu dilakukan di tengah pembatasan yang sedang berlangsung baik di penyeberangan Rafah atau Karem Abu Salem.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement