Kamis 02 May 2024 10:42 WIB

Udara Terasa Panas Menyengat, Indonesia Dilanda Heatwave Seperti Bangladesh?

Suhu di sebagian besar wilayah Indonesia meningkat selama lima hari terakhir.

Warga memakai payung untuk melindungi diri dari panas matahari. Sebagian besar wilayah Indonesia mengalami peningkatan suhu udara sejak lima hari terakhir.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Warga memakai payung untuk melindungi diri dari panas matahari. Sebagian besar wilayah Indonesia mengalami peningkatan suhu udara sejak lima hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas (heatwave). Sebab, ciri-cirinya tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas.

"Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, ataupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave," kata Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga

Guswanto menjelaskan, merujuk pada data rekapitulasi meteorologi BMKG selama 24 jam terakhir, suhu sebagian besar wilayah Indonesia cukup meningkat sebesar lima derajat di atas suhu rata-rata maksimum harian. Itu sudah terjadi sekitar lebih dari lima hari.  

Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 Celsius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 Celsius), dan Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 Celsius). Lalu, Pekanbaru (Riau), Melawi (Kalimantan Barat), Sabang (Aceh), dan DKI Jakarta suhunya 34,4 Celsius.

Meski begitu, Guswanto menyatakan peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lain. Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal, dan China kini tengah dilanda gelombang panas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement