REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) terus mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah baik melalui edukasi dan penyaluran pembiayaan. Dalam mendukung pertumbuhan usaha di sektor UMKM, sampai dengan Maret 2024 BCA Syariah telah melakukan penyaluran pembiayaan UMKM sebesar Rp 1,9 triliun.
"Komposisi pembiayaan UMKM BCA Syariah mencapai 20,70 persen dari total pembiayaan yang mencapai Rp 9,3 triliun. Penyaluran pembiayaan UMKM juga menjadi kontributor terbesar dalam portfolio keuangan berkelanjutan dengan komposisi 69,85 persen dari total pembiayaan berkelanjutan yang tercatat sebesar Rp 2,7 triliun," kata Direktur BCA Syariah Ina Widjaja dalam kegiatan BigSista Summit 2024 secara daring, Kamis (2/5/2024).
Dalam rangka mendorong UMKM khususnya perempuan, BCA Syariah menggelar rangkaian program pendampingan dan pengembangan kapasitas bagi pelaku UMKM perempuan selama kurun waktu empat bulan. Program pemberdayaan dan pelatihan UMKM perempuan merupakan bagian dari implementasi strategi keuangan berkelanjutan BCA Syariah pada pilar institusi yang kontributif dan bertanggung jawab.
BCA Syariah senantiasa berupaya melaksanakan tanggung jawab sosial untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan literasi keuangan syariah. Dalam program WEpreneur tahunan ini, 40 UMKM binaan yang disebut dengan BigSista telah mendapatkan pelatihan intensif melalui kelas bootcamp dari expert dan praktisi industri berpengalaman.
BigSista juga telah meneruskan ilmu yang telah diperoleh dari sesi boothcamp melalui program micromentoring dan secara total telah melakukan 58 kegiatan micro-mentoring dan berhasil menjangkau hingga 1.528 pelaku UMKM perempuan lainnya sebagai peserta edukasi. Dari total peserta, BCA Syariah menyeleksi 20 BigSista terpilih untuk mengikuti kegiatan business pitching competition.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembekalan untuk melatih kemampuan para BigSista menarik investor untuk meningkatkan skala usaha. Dalam kegiatan ini peserta diberikan pembekalan untuk mempertajam ide usaha, menyusun proposal bisnis dan mempresentasikannya dengan menarik.
Potensi para pelaku UMKM perempuan di Indonesia sangat besar seiring dengan peluang pasar yang masih luas.
UMKM perempuan di Indonesia juga telah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar 135 miliar dolar AS.
Co-Founder Shestarts.id Geraldine Christina mengatakan, peran perempuan telah menjadi elemen yang tak terhindarkan dalam ekosistem UMKM. Banyak contoh yang menunjukkan bahwa UMKM yang dikelola oleh perempuan memiliki keunggulan kompetitif karena kepekaan mereka terhadap masalah sosial dan lingkungan serta kemampuan inovasi mereka.
"Data dari World Economic Forum menyatakan satu dari dua usaha sosial di seluruh dunia dipimpin oleh perempuan, dibandingkan dengan 1 dari 5 usaha konvensional. Kontribusi perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial sangatlah besar," ujarnya.