Kamis 02 May 2024 21:18 WIB

BPBD Bali Siagakan 390 Tim Reaksi Cepat Atasi Kekeringan

Puncak musim kemarau mulai Juni sampai September 2024.

Red: Ani Nursalikah
Petani mengolah tanah saat memasuki masa tanam padi di area persawahan Desa Mengesta, Tabanan, Bali, Kamis (31/8/2023).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Petani mengolah tanah saat memasuki masa tanam padi di area persawahan Desa Mengesta, Tabanan, Bali, Kamis (31/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menyiagakan 390 personel yang tergabung dalam tim reaksi cepat (TRC) untuk membantu mengatasi potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.

“Berdasarkan perkiraan BMKG, puncak musim kemarau mulai Juni sampai dengan September 2024,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin, di Denpasar, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga

Selain menyiagakan sumber daya manusia, BPBD Bali juga menyediakan tujuh unit truk tangki air yang dapat dikerahkan untuk menangani kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan dampak musim kemarau.

Truk tangki itu berasal dari BPBD Provinsi Bali, dan satu unit masing-masing dikerahkan oleh BPBD Kota Denpasar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem.