Jumat 03 May 2024 10:36 WIB

Kementerian ESDM Sebut Hidrogen Sebagai EBT Memiliki Peluang di RI

hidrogen adalah sumber energi yang berlimpah dan mudah disimpan.

Red: Lida Puspaningtyas
PT Pertamina (Persero) secara massif melakukan inovasi di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mendorong transisi energi, salah satunya dengan mengembangkan ekosistem kendaraan berbasis hidrogen bersama Toyota.
Foto: Dok. Pertamina
PT Pertamina (Persero) secara massif melakukan inovasi di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mendorong transisi energi, salah satunya dengan mengembangkan ekosistem kendaraan berbasis hidrogen bersama Toyota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) menyebutkan hidrogen sebagai energi baru terbarukan memiliki peluang di Indonesia.

"Dalam posisi Net Zero Emission kita bahwa (jaringan) listrik kita masih terpisah-pisah atau separate, ini sebetulnya peluang untuk hidrogen bisa bergerak karena jaringan listrik kita sekarang grid-nya sedang diskenariokan di mana nantinya kalau Jawa mengalami kekurangan suplai listrik, dan sebelum itu terjadi maka pada 2035 harus terbangun grid dari Sumatera ke Jawa," ujar Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani Dewi di Jakarta, Kamis (2/5/2024). 

Baca Juga

Berikutnya, lanjut dia, setelah dari Sumatera maka kemudian terbangun grid dari Kalimantan ke Jawa.

"Kemudian wilayah yang belum masuk grid di mana? Wilayah di sekitar Indonesia Timur, itulah upaya yang bisa dilakukan untuk kita bisa economic feasible untuk hidrogen. Jadi saya minta beberapa pihak untuk mulai melakukan simulasi bagaimana supply and demand gap bisa masuk ke sektor hidrogen," kata Eniya Listiani Dewi.