Jumat 03 May 2024 14:01 WIB

Musim Kemarau, BPBD Cilacap Antisipasi Warga Kesulitan Air Bersih

Ada sekitar 105 desa di Cilacap yang rawan terdampak kekeringan saat kemarau.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penyaluran bantuan air bersih.
Foto: Antara/Anis Efizudin
(ILUSTRASI) Penyaluran bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyiapkan antisipasi dampak musim kemarau pada 2024 ini. Di antaranya masalah kekeringan atau kesulitan air bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau di wilayah Cilacap diprediksi mulai dasarian (periode sepuluh hari) kedua Mei ini. Menghadapi musim kemarau, kata dia, BPBD mengimbau masyarakat untuk menggunakan air bersih secara bijak.

Baca Juga

Berdasarkan hasil pemetaan, menurut Bayu, di Kabupaten Cilacap ada sekitar 105 desa yang dinilai rawan kekeringan saat musim kemarau. “Desa-desa yang rawan kekeringan itu tersebar di 20 kecamatan, antara lain Kawunganten, Bantarsari, dan Patimuan,” kata dia, Jumat (3/5/2024).

Mengantisipasi masalah air bersih akibat kekeringan, Bayu mengatakan, BPBD berkoordinasi dengan PDAM. BPBD Kabupaten Cilacap pun disebut menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan apabila ada masyarakat membutuhkan bantuan air bersih.