Jumat 03 May 2024 15:31 WIB

UTBK-SNBT UGM Diikuti Lebih dari 18 Ribu Peserta

UGM menggelar UTBK SNBT yang akan diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Upacara mahasiswa baru program sarjana dan sarjana terapan Universitas Gadjah Mada (UGM). UGM menggelar UTBK SNBT yang akan diikuti sebanyak 18.726 peserta.
Foto: dokpri
Upacara mahasiswa baru program sarjana dan sarjana terapan Universitas Gadjah Mada (UGM). UGM menggelar UTBK SNBT yang akan diikuti sebanyak 18.726 peserta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM mulai hingga 30 April-7 Mei 2024 mendatang. Ujian diikuti sebanyak 18.726 peserta. 

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada Wening Udasmoro mengatakan ada 14 lokasi ujian yang dipersiapkan mampu menampung sekitar 1.455 peserta sekaligus. "Ujian dilaksanakan selama satu minggu. Setiap harinya ada dua sesi, kecuali hari Jumat. Ada 14 lokasi yang kita siapkan yang bisa menampung 1.455 peserta," kata Wening, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga

Ujian diselenggarakan di beberapa fakultas yakni Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran Gig, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Gedung Perpustakaan Pusat, Gedung Magister Manajemen FEB UGM dan Sekolah vokasi. Sedangkan lokasi untuk peserta yang berkebutuhan khusus, disiapkan di salah satu ruang di Gedung Pascasarjana Tahir Lt 8 FKKMK dan Gedung Pembelajaran FEB UGM.

"Jika ada mahasiswa yang berkebutuhan khusus akan kita tempatkan di sana. Ruang yang sudah disiapkan cukup nyaman untuk mereka mengerjakan ujian," ucapnya. 

Wening mengatakan waktu pelaksanaan ujian dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi dimulai dari pukul 06.45-11.00 WIB. Sedangkan untuk sesi siang, dimulai dari pukul 13.00 WIB-15.00 WIB. Adapun untuk materi ujian, terdiri dari tes potensi skolastik, literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa inggris serta penalaran matematika.

Dalam upaya UGM mencegah sindikat joki dan tindakan curang peserta selama pelaksanaan ujian, Wening menegaskan setiap peserta akan selalu diawasi secara ketat oleh pengawas. Dimulai dari pemeriksaan kelengkapan identitas dan dokumen pendukung. Setiap peserta dilarang untuk membawa alat komunikasi ke dalam ruangan. 

"Sebelum ujian, semua peserta diperiksa kelengkapan identitasnya. Pengawas harus memastikan wajah peserta harus sama dengan identitas yang dibawa. Pengawas juga mengawasi peserta termasuk melarang peserta membawa alat komunikasi. Sistem sudah terbangun. Dilaksanakan kapan pun, sudah disiapkan dengan baik," ungkapnya.

Ia memastikan selama tiga hari pelaksanaan ujian belum ditemukan kasus joki atau tindak kecurangan. Sementara untuk data peserta yang terlambat,  ditemukan satu peserta yang terlambat lebih dari 30 menit sehingga gagal mengikuti ujian. Sedangkan peserta yang tidak hadir ada sekitar 8 orang. 

"Total yang tidak hadir ada 8 orang. Kadang peserta yang tidak hadir ini sudah diterima kuliah baik di UGM maupun kampus lain," tuturnya.

Adapun jumlah kuota mahasiswa yang diterima UGM tahun ini sebanyak 10.372 mahasiswa baru, terdiri dari kuota jalur reguler sebanyak 9.362 orang dan kuota IUP 1.010 orang mahasiswa. Berdasarkan komposisi prosentase mahasiswa baru berdasarkan jalur masuk, UGM menerima sekitar 30 persen atau 2.821 mahasiswa dari jalur SNBP.

"Selanjutnya untuk jalur SNBT sebesar 30 persen atau 2.824 dan jalur UM UGM sebanyak 40 persen atau 3.720," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement