REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia hingga kuartal I 2024. Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh peningkatan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK).
Tercatat, total pembiayaan CIMB Niaga Syariah per 31 Maret 2024 adalah Rp 56,2 triliun atau tumbuh 15,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara ntuk DPK sebesar Rp 50,6 triliun atau tumbuh 2,6 persen.
Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas.
"Selain itu, hampir 26 persen dari total pembiayaan bank (atau setara dengan Rp 54,8 triliun) mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, perjanjian paris, dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG)," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam Halalbihalal dan Silaturahmi bersama CIMB Niaga di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024).